Salin Artikel

Filosofi Lengkap Baju Adat Madura Pesa’ yang Dipakai Mahfud MD dalam Debat Cawapres

Baju adat ini, belakangan sering dipakai oleh orang Madura di beberapa acara resmi. 

Pakaian Pesa’ ini, memiliki berbagai filosofi, mulai dari bagian atas sampai bagian bawah.

Budayawan Madura, Mohammad Ghozi menjelaskan, Pakaian Pesa’ dilengkapi dengan berbagai aksesori. Di bagian kepala, ada ikat kepala yang disebut Odheng.

Ikat kepala yang dipakai Mahfud MD jenis Odheng Tongkere’.

Odheng ini dipakai oleh masyarakat umum. Terdapat lipatan di bagian kanan berbentuk segitiga di mana lancipnya menghadap ke bawah.

Kemudian ada pelintiran kain di bagian belakang yang berdiri tegak.

“Segitiga pada Odheng itu menandakan bahwa hubungan antarsesama manusia, hubungan manusia dengan alam semesta dan hubungan manusia dengan Tuhan. Sedang pelintiran kain yang tegak di belakang, menandakan bahwa segala usaha manusia dipasrahkan kepada Tuhan dan manusia tidak boleh sombong,” terang Mohammad Ghozi.

Pria yang akrab disapa Ozi ini menambahkan, baju dan celana gombor berwarna hitam yang serba longgar, menandakan bahwa orang Madura dikenal luwes dan mudah beradaptasi dengan orang lain dan lingkungannya.

“Dimana pun orang Madura tinggal, mereka bisa melebur dengan orang lain yang berbeda suku, beda agama, beda budaya dan lainnya. Makanya orang Madura banyak tersebar di belahan dunia,” imbuh Ozi.

Sedangkan warna hitam pada baju Pesa’, menandakan bahwa orang Madura memiliki kedalaman jiwa dalam mengarungi kehidupan.

Pada bagian dalam, ungkap Ozi, terdapat kaos loreng berwarna putih dan hitam bergaris ke samping.

“Merah itu menandakan bahwa orang Madura tegas, pekerja keras dan akan bicara apa adanya, tidak menyembunyikan sesuatu di balik ucapannya. Sedangkan warna putih, menandakan bahwa orang Madura memiliki kepribadian yang bersih,” ungkapnya.

Aksesori lainnya, terdapat ikat pinggan bernama Katemang.

Katemang ini ada yang berwarna hitam dengan balutan dari bahan kulit. Ada pula Katemang berwarna hijau.

“Filosfi Katemang ini bermakna bahwa orang Madura memiliki prinisp yang kuat dan tidak mudah dipengaruhi orang lain. Orang Madura selalu komitmen dengan apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat,” ungkapnya lagi.

Asesoris terakhir yakni sandal jepit. Sandal jepit ini berbeda dengan alas kaki lainnya seperti sepatu.

Sandal jepit ini memiliki makna bahwa orang Madura pekerja keras.

“Tanda orang Madura itu pekerja keras yang identik dengan kotor, yakni besi tua yang dianggap sampah. Padahal banyak orang Madura yang sukses membangun ekonomi dan rumah tangganya dari besi tua,” pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/22/213846178/filosofi-lengkap-baju-adat-madura-pesa-yang-dipakai-mahfud-md-dalam-debat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke