Salin Artikel

Kapal Terbalik di Tulungagung, 1 Nelayan Tewas, 1 Hilang

Akibatnya satu nelayan meninggal dunia, satu nelayan hilang, dan lima nelayan lainnya selamat.

Nelayan yang meninggal dunia dalam kecelakaan laut tersebut adalah Muhammad Yasin, warga Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

Sedangkan untuk korban yang kini masih dalam pencarian bernama Suhaimi.

"Dalam kapal tersebut, ada tujuh orang nelayan. Satu meninggal dunia, satu dalam pencarian, lima nelayan lainnya selanat," terang Kapolsek Besuki AKP Haryono di Pantai Niyama Tulungagung, Rabu (20/12/2022).

Awalnya, kapal motor (KM) nama lambung Rampok, berangkat dari Pantai Popoh menuju perairan Sidem, Rabu (20/12/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.

Ketika berada di perairan Pantai Niyama, Kecamatan Besuki, Tulungagung, para nelayan mulai sibuk beraktivitas mencari ikan. 

Tiba-tiba gelombang tinggi  menghantam lambung kapal. Sebanyak tujuh nelayan terpental ke laut.

"Kapal terbalik, semua nelayan jatuh ke laut," terang salah satu korban selamat Sauril Irfani (19).

Ketika dalam posisi kapal sudah terbalik, beberapa kali ombak besar susulan menerjang, sehingga para nelayan sempat terombang-ambing.

"Saya berada di bawah kapal dan terjerat jaring. Saya berusaha melepas jaring yang menjerat kaki saya. Ketika napas mulai habis, saya berhasil naik ke permukaan," terang Sauril.

Sauril terjerat jaring bersama empat orang lainnya yang juga dinyatakan selamat. 

Sedangkan satu orang meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian.

"Yang dua orang, yang satu meninggal dunia satu orang hilang itu tidak terjebak jaring," terang Sauril.

Korban selamat selain Sauril Irfani, yakni Samsul Arifin, Samsudin, Muhammad Agus, dan Muhammad Rohim. Semua nelayan tersebut merupakan warga Desa Pasinan Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan.

Atas kejadian tersebut, tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung melakukan identifikasi terhadap satu korban meninggal dunia. 

Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Kabupaten Pasuruan menggunakan ambulans.

"Untuk korban yang dirawat di Puskesmas, saat ini berangsur membaik," terang Kapolsek Besuki AKP Haryono.

Petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD Tulungagung, Basarnas Pos SAR Trenggalek, saat ini melakukan upaya pencarian terhadap satu korban hilang.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/20/203644478/kapal-terbalik-di-tulungagung-1-nelayan-tewas-1-hilang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com