Salin Artikel

Dana Pembinaan dan "Reward" Atlet Belum Cair, KONI Blitar Demo Bupati

BLITAR, KOMPAS.com - Lebih dari seribu orang yang terdiri dari atlet, pelatih, dan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berunjuk rasa di Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (18/12/2023).

Mereka menggeruduk kantor Pemkab Blitar di Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Kanigoro, guna memprotes minimnya alokasi anggaran dari APBD Tahun 2023.

"Kami terpaksa menggunakan cara demo pengerahan massa karena hampir semua pengurus cabor (cabang olahraga) sudah berutang untuk membiayai latihan," ujar seorang orator melalui pengeras suara.

Tiba di depan kantor Pemkab Blitar sekitar pukul 10.30 WIB, beberapa dari 44 cabang olahraga yang ada di KONI Kabupaten Blitar menyampaikan aspirasi melalui sejumlah perwakilan.

“Para atlet sudah memberikan loyalitas untuk Kabupaten Blitar. Para atlet sudah berlatih pagi, siang, dan malam hingga berbulan-bulan untuk mengharumkan nama Kabupaten Blitar,” ujar Widodo, pelatih Cabor Kick Boxing.

Dari Cabor Atletik, Sugeng Riyanto, mengatakan bahwa hampir semua pelatih terpaksa berutang untuk membiayai latihan para atlet karena tidak adanya dana pembinaan dari pemerintah.

“Tidak ada seorang pelatih yang tak ngeluh. Tidak ada yang tidak menanggung utang untuk olahraga. Ada BPKB, SK, dan lainnya yang digadaikan untuk membiayai latihan para atlet,” tuturnya.

“Kami ke sini mau mengadu kepada Ibu Bupati. Kemana dana pembinaan untuk KONI, untuk para atlet,” teriaknya.

Ketua KONI Kabupaten Blitar Tonny Andreas mengatakan, Bupati Blitar Rini Syarifah hingga saat ini belum memberikan dana pembinaan sebesar antara Rp 2 hingga 3 miliar untuk tahun 2023 yang hampir berakhir.

“Ibu Bupati pernah menjanjikan pengalokasian pada PAK (perubahan anggaran keuangan) tapi nyatanya PAK sudah diputuskan tetap tidak ada alokasi untuk kami,” ujarnya.

“Uangnya kemana? Apa dikorupsi? Kami akan bersurat ke Polres Blitar dan Kejari meminta agar masalah ini diusut,” ujarnya.

Dia mengaku sulit memahami pemikiran Bupati Rini Syarifah yang tidak memberikan hak-hak para atlet yang telah mengharumkan nama Kabupaten Blitar pada kejuaraan Porprov Jatim 2023.

Pada kejuaraan tersebut, ujarnya, kontingen Kabupaten Blitar berhasil menempati urutan ke-8 besar, naik dari posisi ke-11 pada Porprov sebelumnya.

Tonny juga mengancam akan mengerahkan massa dalam jumlah lebih besar lagi jika aksi unjuk rasa tersebut tidak mendapat respons positif dari Bupati Blitar Rini Syarifah.

Menurut Tonny, saat ini baru atlet berprestasi dan pengurus KONI Kabupaten Blitar yang turun berunjuk rasa.

“Tapi nanti kita akan kerahkan seluruh atlet dari 44 cabor, puluhan ribu atlet. Setelah itu, KONI Kabupaten Blitar akan kami bubarkan,” ujarnya.

Usai berorasi, sekitar 100 perwakilan atlet dan pengurus KONI diminta mengikuti dialog dengan perwakilan dari Bupati Blitar di Pendopo Pemkab Blitar.

Ketika berita ini ditulis, dialog dengan Asisten 1 Bupati Blitar, Eka Purwanta, masih berlangsung.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/18/131637478/dana-pembinaan-dan-reward-atlet-belum-cair-koni-blitar-demo-bupati

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com