Salin Artikel

Hadiri Bulan Gus Dur di Jombang, Inayah Wahid Ingatkan Pemikiran Ayahnya tentang Etika Demokrasi

Pemikiran Gus Dur tentang etika demokrasi diungkapkan Inayah saat menghadiri acara Bulan Gus Dur 2023, di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023).

Menurut Inayah, warisan pemikiran Gus Dur, salah satunya soal etika demokrasi sangat perlu untuk terus disebarluaskan karena relevan dengan kondisi saat ini.

Dia mengungkapkan, pada haul ke-14 Presiden RI ke-4, keluarga Gus Dur di Ciganjur menggelar haul dengan tema “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”.

Tema tersebut, jelas dia, dimaksudkan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang pemikiran-pemikiran Gus Dur soal etika demokrasi.

“Gus Dur sempat membuat tulisan, yang seolah-olah demokrasi, seolah-olah konstitusional, seolah-olah taat hukum, seolah-olah kita sebenarnya bebas. Tetapi kemudian, apakah benar kondisinya seperti itu. Itu yang dipertanyakan Gus Dur,” kata Inayah.

Dia menuturkan, pemikiran Gus Dur soal demokrasi ditulis ada tahun 90-an. Pertanyaan Gus Dur kala itu, menurut Inayah, sangat relevan dengan kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.

“Nah, itu yang dipertanyakan Gus Dur waktu tahun 90-an, ternyata kayaknya hari ini sangat relevan juga untuk kita pertanyakan. Apakah hari ini demokrasi yang kita dapatkan sebenarnya memang betul-betul demokrasi atau hanya seolah-olah demokrasi,” ujar dia.

Bulan Gus Dur

Inayah Wahid menghadiri dalam acara Bulan Gus Dur 2023 yang diselenggarakan Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari (MINHA) di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023).

Rangkaian kegiatan dalam Bulan Gus Dur 2023 yang digelar di Kompleks Pesantren Tebuireng, meliputi diskusi pemikiran Gus Dur, pentas seni budaya, kirab doa dan ziarah, serta tabur bunga di makam Gus Dur.

Pantauan Kompas.com, Inayah mengikuti kegiatan ziarah dan tabur bunga di makam ayahnya bersama-sama dengan komunitas lintas etnis dan lintas iman, Minggu petang.


Saat ziarah ke makam Gus Dur, Inayah dan komunitas lintas etnis dan lintas iman, didampingi pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, serta Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra.

“Keluarga berterima kasih atas perhelatan yang dilakukan oleh pihak Museum Hasyim Asy'ari, Kemendikbud. Kami benar-benar merasa itu satu jalan dengan keinginan kami,” kata Inayah.

Menurut dia, rangkaian kegiatan Bulan Gus Dur diharapkan bisa menjadi momentum yang tepat untuk menyebarluaskan pemikiran ayahnya.

“Harapan kami, supaya bukan hanya masalah haul, bukan hanya di doakan saja. Tapi juga bagaimana warisan-warisan pemikiran Gus Dur dan Mbah Hasyim (KH. Hasyim Asy’ari) tetap bisa disebarkan dengan acara-acara seperti itu,” lanjut Inayah Wahid.

Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra mengungkapkan, rangkaian kegiatan pada Bulan Gus Dur yang dilaksanakan pada bulan meninggalnya Presiden ke-4 RI, menjadi bagian dari pelestarian warisan pemikiran Gus Dur.

Gus Dur, ujar dia, adalah sosok yang mewariskan pemikiran-pemikiran penting untuk Indonesia, baik tentang kebangsaan, kemanusian, maupun tentang demokrasi.

Dia mengatakan, keberadaan Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari (MINHA) di Tebuireng bukan sekedar untuk pelestarian fisik. Tetapi juga untuk pelestarian warisan pemikiran dan perjuangan.

“Kita semua tahu siapa Gus Dur dengan nilai-nilainya. Nah, keberadaan Museum (Hasyim Asy'ari) tidak sekedar fisik, tetapi juga cagar budaya. Itu adalah bagaimana kita meneruskan perjuangan bangsa yang sudah dilakukan oleh Kiai Hasyim Asy'ari, dan kemudian Gus Dur,” kata Mahendra.

Memperingati Bulan Gus Dur, Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari menginisiasi dan menggelar beberapa kegiatan yang dilaksanakan bersama-sama dengan Gusdurian dan Pesantren Tebuireng.

Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (16/12/2023) tersebut, meliputi festival mewarnai Gus Dur untuk ibu dan anak, menonton film “Di Bawah Bendera Demokrasi”, Dialog Kebangsaan, Gowes Gus Dur, serta donor darah.

Kemudian, ada pentas seni budaya, meliputi pentas wayang potehi, pentas guyonan rakyat dan ludruk, serta pentas musik reggae.

Selain itu, ada kirab doa untuk Gus Dur, ziarah dan tabur bunga di makam Gus Dur yang diikuti komunitas lintas etnis dan komunitas lintas iman.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/18/070951478/hadiri-bulan-gus-dur-di-jombang-inayah-wahid-ingatkan-pemikiran-ayahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke