Salin Artikel

PDI-P Targetkan Ganjar-Mahfud Menang 82 Persen di Mataraman Jawa Timur

BLITAR, KOMPAS.com – Ketua Bidang Kesehatan dan Anak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sri Rahayu menegaskan bahwa PDI-P menargetkan kemenangan 82 persen pasangan Ganjar-Mahfud di wilayah Mataraman, Jawa Timur.

Target itu merupakan angka kemenangan di wilayah Mataraman, Jawa Timur, yang didapat pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden Tahun 2019.

Wilayah Mataraman merupakan daerah bekas wilayah Karesidenan Madiun, Kediri, dan Bojonegoro, dengan porsi pemilih sekitar 34,62 persen di Jawa Timur.

“Target menang. Tidak boleh kurang dari kemenangan Pilpres 2019, 82 persen, di sini. Tertinggi,” ujar Sri kepada wartawan usai memberikan pembekalan kepada kader dan caleg PDI-P di Blitar, Sabtu (16/12/2023).

Sri tidak menjawab dengan jelas saat ditanya anjloknya elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Timur menurut survei Litbang Kompas bulan Desember yang baru saja dirilis.

Berdasaran survei tersebut, elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jawa Timur hanya 18,6 persen, merosot drastis dibandingkan elektabilitas pada survei Agustus 2023 sebesar 41,1 persen.

Di sisi lain, pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas 40,9 persen atau melonjak dari survei Agustus 2023 sebesar 28,2 persen. Menurut hasil survei yang sama, elektabilitas pasangan Anis Baswedan – Muhaimin Iskandar relatif stagnan, yakni 10 persen, turun tipis dari survei Agustus 2023 sebesar 10,9 persen.

“Survei kan macam-macam. Ada yang gini gitu. Boleh saja lihat survei, tapi kita tetap semangat, tetap berjuang. Di Mataraman harus tetap menang,” ujar Sri.

Sri menolak menjawab saat ditanya bagaimana cara mempertahankan kemenangan 82 persen bagi Ganjar-Mahfud di wilayah Mataraman, Jawa Timur.

“Kalau caranya tak kasih tahu sampean ya piye (saya kasih tahu kamu, ya gimana). Ya mestinya cara kita lah,” ujar anggota DPR RI dari Dapil VI Jawa Timur itu.

Sri juga mengklaim bahwa kondisi kader dan simpatisan PDI-P di tingkat bawah tetap solid meskipun semangat mereka naik turun.

“Kondisi di lapangan baik-baik saja, tetap semangat. Ya ada ‘up and down’, ada. Tapi harus tetap semangat,” ujarnya.

Wilayah Mataraman Jawa Timur juga merupakan daerah bekas wilayah Kesultanan Mataram.

Wilayah Mataraman terdiri dari Madiun, Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Kediri, Blitar, Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, dan bagian barat Lamongan. *

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/16/203700478/pdi-p-targetkan-ganjar-mahfud-menang-82-persen-di-mataraman-jawa-timur

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com