Salin Artikel

Timda Amin Jombang Terjunkan 600 Jubir Desa, Targetkan 70 Persen Suara

Juru bicara desa yang dibentuk Timda Pemenangan pasangan Anies-Cak Imin pada Pilpres 2024 tersebut, dikukuhkan di Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

Juru Bicara Timda Pemenangan Amin Kabupaten Jombang, Medan Amrullah, mengatakan, Jubir Desa merupakan bagian dari tim pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 1.

Jubir Desa direkrut dari kader dan simpatisan partai koalisi pengusung pasangan Anies-Cak Imin dari desa masing-masing, serta bertugas di desanya.

“Tugasnya menyampaikan visi besar pasangan Anies-Muhaimin, yaitu keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan untuk semua,” kata Medan kepada Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Dijelaskan, Jubir Desa sebagai bagian dari tim pemenangan melakukan sosialisasi secara door to door, memperkenalkan sosok Anies dan Muhaimin, serta menyampaikan visi dan gagasan-gagasan, serta program yang diusung pasangan Anies-Cak Imin.

Jubir Desa, kata Medan, bergerak secara dinamis, menyapa masyarakat sesuai dengan karakter di masing-masing, serta menggali aspirasi dan apa yang dibutuhkan masyarakat hingga tingkat paling bawah.

“Secara teknis, mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitarnya. Silaturahmi kepada tetangga, sowan, lalu memperkenalkan sosok Pak Anies dan Gus Muhaimin dan menyampaikan visi besarnya terhadap perubahan di Indonesia,” ujar dia.

Koordinator Forum Komunikasi Relawan Anies-Muhaimin Kabupaten Jombang itu menambahkan, Jubir Desa tidak diperbolehkan memaksa masyarakat untuk menjatuhkan pilihan.

“Tidak boleh memaksakan pilihan, tapi cukup memperkenalkan saja. Kalau misalnya mereka belum punya pilihan, maka Jubir kami akan menawarkan bahwa pasangan Anies-Gus Muhaimin adalah satu-satunya calon yang menjanjikan perubahan,” ujar Medan.

Target 70 Persen

Kapten Timda Pemenangan Amin Kabupaten Jombang, Ahmad Athoillah mengatakan, tim pemenangan di Kabupaten Jombang, memiliki juru bicara pada tingkat Kabupaten dan desa. 

Para Jubir memiliki fokus pada bidang masing-masing, meliputi bidang sosial politik, kebudayaan, kesehatan ibu dan anak, pemberdayaan perempuan serta pemerintahan.

“Ada juga yang akan bergerak kelompok milenial. Jadi, Jubir desa nantinya juga menyasar kelompok milenial,” kata Athoillah, di Pesantren Babussalam, Kalibening, Kabupaten Jombang.

Dia mengungkapkan, dukungan terhadap pasangan Anies-Muhaimin beberapa waktu terakhir terus mengalir. Kondisi itu berbeda dengan situasi pada beberapa minggu sebelumnya.

Dukungan kepada pasangan Anies-Cak Imin, ujar Athoillah, bukan hanya dari kalangan Nahdliyin maupun kader dan simpatisan PKB. Banyak pula dukungan dari kalangan milenial maupun gen z.

Timda pemenangan, ujar dia, menargetkan perolehan suara untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 1 di Kabupaten Jombang pada Pilpres 2024 sebesar 70 persen. 

“Target kami perolehan suara 70 persen. Itu target optimis, bukan target yang sekedar target. Kami optimis bisa 70 persen,” kata anggota Fraksi PKB DPRD Jatim tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/14/205456878/timda-amin-jombang-terjunkan-600-jubir-desa-targetkan-70-persen-suara

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com