Salin Artikel

Perjalanan Kereta Ditambah, Warga Madiun Diimbau Hati-hati di Pelintasan KA

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardoyo, mengatakan, pihaknya akan menambah 10 perjalana kereta api di wilayah Daop 7 Madiun selama periode 18 hari tersebut.

“Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada lagi saat hendak melewati area pelintasan sebidang mulai 21 Desember karena akan terjadi peningkatan frekuensi perjalanan kereta api di Daop 7 Madiun dari rata-rata 96 perjalanan per hari menjadi 106 perjalanan,” kata Kuswardoyo melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Pelintasan sebidang adalah area persilangan antara jalan dan jalur kereta api baik dengan palang pintu dan penjaga atau pun tanpa palang pintu dan penjaga.

Dia menandaskan bahwa meskipun frekuensi perjalanan hanya bertambah sekitar 10,41 persen, namun risiko terjadinya kecelakaan di pelintasan sebidang akan meningkat cukup tajam.

“Terutama di pelintasan sebidang tanpa palang dan penjaga. Biasanya masyarakat sudah setengah hapal jam berapa kereta lewat. Padahal selama 18 hari nanti akan ada tambahan 10 perjalanan kereta,” terangnya.

Karena itu, lanjutnya, jauh-jauh hari sebelum memasuki periode libur Nataru tersebut, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kehati-hatian saat melewati pelintasan sebidang terutama pelintasan tanpa palang pintu dan penjaga.

Kuswardoyo menambahkan, kecepatan maksimal kereta api di wilayah Daop 7 Madiun saat ini cukup tinggi, yakni mencapai 120 kilometer per jam.

Dia menyebutkan bahwa 106 perjalanan kereta api di wilayah Daop 7 Madiun meliputi 32 perjalanan kereta commuterline Dhoho dan Penataran, 50 perjalanan kereta api jarak jauh reguler, 10 perjalanaan kereta api jarak jauh tambahan, dan 14 perjalanan kereta api barang.

Menurutnya, sepanjang 2023 hingga tanggal 14 Desember 2023 ini tercatat ada 45 kecelakaan di wilayah Daop 7 Madiun dengan korban meninggal dunia sebanyak 28 orang.

Kuswardoyo mengatakan, mayoritas kecelakaan terjadi di pelintasan sebidang tanpa palang dan penjaga meskipun terdapat juga sejumlah kecil kecelakaan di pelintasan sebidang berpalang dan berpenjaga. 

Wilayah kerja PT KAI Daop 7 Madiun meliputi sejumlah stasiun yang ada di Madiun, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/14/155355378/perjalanan-kereta-ditambah-warga-madiun-diimbau-hati-hati-di-pelintasan-ka

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com