Salin Artikel

Nobar Debat Capres di Jombang, Pendukung Prabowo Optimistis Dukungan Bertambah

Pantauan Kompas.com, acara nonton bareng debat Pilpres 2024 dihadiri puluhan orang dengan dominasi kalangan muda dan milenial. Sebagian di antaranya merupakan pengurus partai koalisi pengusung pasangan Prabowo Gibran.

Nonton bareng debat capres dilakukan para pendukung pasangan Prabowo-Gibran dengan memanfaatkan layar lebar yang dipasang di sebuah kendaraan yang terdapat logo Partai Gerindra di bagian depan.

Selama sesi debat, riuh suara dan tepuk tangan pendukung Prabowo juga berulang kali terdengar. Apalagi, saat Prabowo berdebat dengan Anies Baswedan.

Menurut Malik Mahardika Aditia Rahman, ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Jombang, performa Prabowo saat debat capres tentang hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) cukup luar biasa.

Malik mengaku menyoroti beberapa isu-isu yang dibahas selama debat. Salah satunya terkait pertanyaan Ganjar Pranowo tentang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batasan usia capres-cawapres untuk memuluskan langkah Gibran untuk maju di Pilpres 2024.

“Ada beberapa hal yang menarik, salah satunya terkait posisi Mas Ganjar yang mempertanyakan putusan MK. Sebenarnya itu kan sudah klir dan sudah dijawab oleh Pak Prabowo secara tegas,” kata Malik.

Menurut dia, pertanyaan tersebut semestinya tak perlu lagi dilontarkan, mengingat keputusan MK bersifat final dan mengikat.

“Putusan MK itu kan sifatnya final dan mengikat. Meskipun setelah itu ada putusan etika dan sebagainya, tetapi kan tidak mempengaruhi substansi keputusan,” ujar Malik.

Dikatakan Malik, Prabowo dalam debat Capres pada Selasa malam, menampilkan performa yang luar biasa. Performa tersebut diyakini bakal meningkatkan dukungan dan ketertarikan masyarakat untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran.

“Dari segi keseluruhan debat, posisi Pak Prabowo luar biasa. Dinamika debat, saya rasa sudah bisa meningkatkan popularitas dan rating dari Pak Prabowo,” kata pembina TKD Prabowo-Gibran Kabupaten Jombang tersebut.   

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Kabupaten Jombang, Farid Kurniawan Aditama mengungkapkan, gagasan dan program yang disampaikan Prabowo saat debat merupakan jawaban atas kondisi di lapangan.

Dia berharap, para pemilih tak ragu untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran dan turut mendukung memenangkan karena gagasan dan program yang disampaikan saat debat bisa menjawab apa yang dibutuhkan masyarakat.

Farid mengatakan, nonton bareng debat Capres menjadi bagian penting dari upaya memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

“Ini bagian dari upaya kami untuk mengenalkan pasangan Prabowo-Gibran agar masyarakat lebih mengenal sosoknya dan mengetahui program-program yang disiapkan,” ujar dia.

Ditambahkan, untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran agar bisa memenangkan Pilpres 2024 satu putaran, pihaknya akan memaksimalkan perolehan suara di Kabupaten Jombang.

“Target perolehan suara, insya Allah, kami upayakan bisa semaksimal mungkin,” kata Farid.

Sebagaimana diketahui, debat perdana Pilpres 2024 yang digelar KPU pada Selasa malam, diikuti oleh tiga kandidat capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Acara tersebut disiarkan secara langsung oleh salah satu saluran televisi nasional.

Tema debat meliputi bidang pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/13/133715378/nobar-debat-capres-di-jombang-pendukung-prabowo-optimistis-dukungan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com