Salin Artikel

Kebakaran Gudang Lazada di Sidoarjo, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

SIDOARJO, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan untuk memadamkan api yang membakar dua bangunan di gudang Lazada, Jalan Raya Sadang, Taman, Sidoarjo, Jumat (8/12/2023).

Komandan Pleton Pos Damkar Waru, Sutoyo mengatakan, petugas mengalami kendala dalam pengambilan air. Sebab, mereka mengisi tangki dari sungai yang berjarak sekitar 2,5 meter dari lokasi kejadian.

"(Kebakaran) masih dalam tahap pembasahan, karena belum selesai. Kita mengambil sungai yang berada di (Kecamatan) Sukodono," kata Sutoyo ketika berada di lokasi.

Akhirnya, petugas mengganti sumber air dari sungai kecil yang berada di sisi utara gudang. Satu mobil pemadam kebakaran terus menyedot air dan mengalirkanya melalui selang pipa.

"Kita ambil di sungai sampai tiga selang, bisa jadi sampai lima selang, ukuran 100 meteran," jelasnya.

Selain itu, kata Sutoyo, terdengar beberapa kali ledakan dari gudang penyimpanan yang terbakar tersebut. Hal itu sangat membahayakan para petugas yang memadamkan api.

"Barang paketan (yang meledak), mungkin banyak sekali bermacam-macam, meledak terus. Saya kondisikan kepada anggota untuk tetap waspada, dan selalu berhati-hati," ucapnya.

Lebih lanjut, Damkar juga berencana mendatangkan alat berat berupa ekskavator ke gudang tersebut. Kendaraan itu untuk membongkar bangunan yang sulit dijangkau karena terbakar.

"Pakai forklift atau backhoe (ekskavator) untuk membongkar, agar bisa cepat penyelesaian pemadaman. Karena bangunan sudah roboh kemungkinan masuknya sulit," ujar dia.

Berdasarkan pantauan pada pukul 13.00 WIB, petugas Damkar masih melakukan pembasahan di gudang penyimpanan barang Lazada. Hal itu menimbulkan kemacetan sekitar 1 kilometer.

Diberitakan sebelumnya, gudang Lazada di Sidoarjo, Jawa Timur, terbakar sejak pukul 1.25 WIB. Kepulan asap hitam pun membumbung tinggi dan mengarah ke selatan.

"Awalnya pihak keamanan gudang melapor kebakaran ke Polsek Taman, lalu dari polsek melapor kami, bahwa kebakaran terjadi pukul 01.25 WIB," kata relawan BPBD Jatim, Andre, ketika ditemui di lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan satpam, kata Andre, gudang tersebut merupakan tempat penyimpanan barang Lazada yang akan dikirimkan kepada para pelanggan.

"Iya sudah memastikan kalau gudang penyimpanan Lazada," jelasnya.

"Awalnya Posko Waru meluncur dua unit, melihat kondisi semakin besar kita panggil semu posko yang berada di Kabupaten Sidoarjo," kata Sutoyo.

Semua mobil pemadam kebakaran Kabupaten Sidoarjo diterjunkan untuk memadamkan api. Total ada sembilan mobil Damkar dan dua kendaraan penyelamat berada di lokasi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/08/134640978/kebakaran-gudang-lazada-di-sidoarjo-petugas-sempat-kesulitan-padamkan-api

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com