Salin Artikel

Tanggapan Tim Ahli Caleg NasDem soal Warga Lumajang Disomasi Usai Copot Stiker

Pemuda warga Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang bernama Agus Harianto itu mengaku mendapatkan surat somasi berisi desakan menghapus video dan meminta maaf.

Tim Ahli Caleg  Wildan Abdul Aziz mengatakan, tuduhan Agus bahwa penempelan stiker tanpa izin oleh Timses Caleg tidak benar.

Menurutnya, sebelum memasang stiker Caleg, timnya telah meminta data berupa KK dan KTP pada ayah Agus.

Data itu, kata Wildan, lantas diantarkan sendiri oleb ayah Agus yakni Saneman kepada timses caleg.

"Jadi sebenarnya kita enggak izin itu enggak tepat, kami NasDem Lumajang bentuk relawan di masing-masing TPS. Relawan kami mengajak Pak Seneman itu jadi calon pemilih, Pak Seneman kalau mau disuruh menyerahkan fotokopi KTP dan KK kan berarti mau memilih," kata Wildan saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (7/12/2023).

Dia mengklaim tim telah menjalin komunikasi.

"Tim ini yang kemudian berkomunikasi dengan Pak Seneman, kan gak mungkin orang mau kasih data KTP dan KK kalau tidak punya hubungan yang baik. Total ada 25 KK selain Pak Seneman di TPS setempat," lanjutnya.

Sudah ajak bertemu

Wildan menambahkan, sebelum surat somasi dari badan hukum NasDem Lumajang dilayangkan kepada Agus, beberapa kali pihaknya telah mengajak Agus untuk bertemu.

Namun, kata Wildan, sampai hari ini Agus belum bisa ditemui dengan alasan masih sibuk.

"Sudah kita ajak ketemu beberapa kali tapi yang bersangkutan belum bisa, alasannya masih sibuk di Bondowoso dan lain-lain," terangnya.

Kepada Timses Caleg di Lumajang, kata Wildan, Agus mengaku sengaja membuat video itu supaya viral.

Bahkan, usai video itu viral, Agus disebut menerima banyak tawaran dari banyak caleg untuk dibuatkan konten.

"Kita klarifikasi katanya enggak papa saya minta maaf kalau saya salah, saya hanya pengen biar viral aja. Dia juga cerita setelah viral itu banyak caleg yang masuk minta dibikinkan konten. Kita ajak ketemu sudah beberapa kali tapi dia enggak bisa. Akhirnya badan hukum kami kirimkan somasi," ungkapnya.

Meski kecewa surat somasinya tidak diindahkan, Wildan mengaku, tidak akan ambil pusing dan melanjutkan perkara ini ke jalur hukum.

"Kita tidak ambil pusing kita mau fokus kampanye positif saja. Kita pakai cara-cara kampanye positif saja yang tidak merugikan pihak-pihak tertentu," pungkasnya.

Video viral

Sebelumnya diberitakan, sebuah video seorang pria melepaskan stiker calon legislatif (caleg)  yang menempel di jendela rumahnya menggunakan sendok viral di media sosial. Pria itu menyatakan bahwa stiker tersebut ditempel tanpa seizin pemilik rumah.

Video berdurasi 1 menit 45 detik itu diunggah oleh akun @agosgemoy dan telah ditonton lebih dari 6,4 juta kali di TikTok sejak diunggah pertama kali pada Rabu (29/11/2023).

Belakangan diketahui akun itu milik Agus Harianto, warga Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kepada Timses Caleg, jangan sembarangan nempel sticker di rumah orang," ucap pria dalam video tersebut.

Kemudian, beredar pula video pernyataan bahwa Agus disomasi oleh Partai NasDem setelah video tersebut viral. Dia pun membuat video permintaan maaf namun tidak bersedia menghapus unggahan video awal.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/07/113030878/tanggapan-tim-ahli-caleg-nasdem-soal-warga-lumajang-disomasi-usai-copot

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com