Salin Artikel

Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Salah satu penumpang pesawat tersebut adalah Rahmat Santoso, mantan wakil Bupati Blitar.

"Saya salah satu penumpang pesawat tersebut," katanya dikonfirmasi Rabu sore.

Akibat kejadian tersebut, dia harus menunggu sampai 5 jam untuk bisa terbang dengan pesawat yang sama.

"Kami menunggu 5 jam, pesawat baru bisa terbang pukul 18.00 WIB," terangnya.

Pesawat itu seharusnya terbang pukul 12.50 WIB. "Pesawat sudah jalan di runway, namun tiba-tiba berhenti, dan ada petugas keamanan yang masuk ke kabin pesawat," katanya.

Politisi PAN itu mengaku tidak tahu bagimana candaan penumpang tentang bom yang dimaksud. Yang dia tahu, ada penumpang yang dibawa oleh petugas keluar dari pesawat.

"Ada 3 orang yang diamankan," ucapnya.

Setelah itu, para penumpang lainnya diarahkan kembali ke ruang tunggu, sementara pesawat dibawa keluar jalur landasan untuk diperiksa guna memastikan keamanannya.

Diberitakan sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Sisyani Jafar mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat pesawat sedang bersiap lepas landas.

"Penumpang tersebut bercanda kepada pramugari bahwa dia membawa bom. Pramugari kemudian melaporkan hal tersebut kepada pilot, yang langsung menghubungi petugas bandara," kata Sisyani dikonfirmasi, Rabu. 

Akibatnya, pesawat diarahkan ke area parkir terisolasi, dan seluruh penumpang diturunkan dari pesawat.

Petugas gabungan dari Bandara Juanda, polisi, TNI, dan Gegana lantas melakukan pemeriksaan terhadap pesawat dan penumpang tersebut.

Hasilnya, tidak ditemukan adanya ancaman bom di dalam pesawat. Kemudian, penumpang yang bercanda membawa bom tersebut saat ini telah diamankan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/06/230804978/kesaksian-mantan-wabup-blitar-soal-pesawar-pelita-air-yang-sempat-batal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke