Salin Artikel

Wali Kota Surabaya Jenguk 2 Petugas Satpol PP yang Dianiaya

Eri Cahyadi datang bersama istrinya, Rini Indriyani Eri Cahyadi, yang juga Ketua TP PKK Surabaya, serta Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser.

Rombongan ini pertama kali menjenguk AM yang tinggal di Jalan Banyu Urip Lor gang 3B No. 11. Kemudian, mereka melanjutkan ke rumah TA yang berada di Jalan Krembangan Bakti 29A.

Kedua petugas Satpol PP itu mengalami luka-luka akibat dianiaya oleh sekelompok orang yang diduga adalah buruh PT. XYZ, Kamis (30/11/2023) lalu.

Eri Cahyadi mengatakan, kedatangannya ke rumah kedua petugas Satpol PP itu untuk memberikan dukungan moral dan semangat agar mereka cepat pulih.

Ia juga mengapresiasi kinerja mereka yang telah menjalankan tugas dengan baik dan membantu masyarakat.

"Terimakasih atas dedikasi dan pengabdian kalian. Kalian menjadi contoh bagi seluruh jajaran Pemkot Surabaya."

"Kalian telah menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar dan membantu orang lain."

"Selama kalian tidak melanggar syariat agama dan aturan Negara, maka lakukanlah pekerjaan itu dengan keberanian, ketegasan dan keikhlasan," ujar Eri Cahyadi.

Ia juga menyerahkan sepenuhnya kepada kedua petugas Satpol PP itu untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terkait kasus penganiayaan yang menimpa mereka.

Eri mengaku menghormati hak mereka sebagai korban untuk melaporkan atau menarik laporan atas pelaku.

"Ini negara hukum yang harus taat hukum. Tapi, jika ada yang meminta maaf, sebagai manusia dan sebagai umat Nabi Muhammad, kita harus memberikan maaf juga," kata Eri.

Ia menambahkan, kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling menghargai dan tidak saling menyakiti.

Ia berharap, tidak ada lagi kejadian serupa yang terulang di masa depan.

"Kita harus bisa menghargai orang lain, ketika melaksanakan sesuatu tidak boleh melukai dan menyakiti orang lain. Kita harus bisa hidup rukun dan damai," tutur dia.

Eri Cahyadi juga berjanji akan memberikan penghargaan khusus kepada kedua petugas Satpol PP itu dalam apel besar yang akan digelar nanti.

Ia ingin mengajak seluruh jajaran Pemkot Surabaya, baik secara daring maupun luring, untuk memberikan apresiasi dan penghormatan kepada mereka.

"Ayo kita bekerja menggunakan hati, ayo bekerja supaya bermanfaat bagi umat manusia lainnya, bekerja dengan ikhlas dan tidak boleh takut dalam menghadapi apapun."

"Ketika kita yakin bahwa Gusti Allah bersama kita, maka Gusti Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan keluarga kita," ujar dia.

Senang

Sementara itu, TA, salah satu petugas Satpol PP yang dijenguk, mengaku senang dan bangga bisa mendapat perhatian dari Wali Kota Surabaya.

Ia mengucapkan terimakasih kepada Eri Cahyadi dan Rini Indriyani yang telah menyempatkan diri untuk menjenguknya.

"Tidak pernah menyangka sebegitu perhatiannya beliau kepada saya dan teman saya yang mengalami penganiayaan ketika bertugas di lapangan." ungkapnya.

Ia juga mengatakan, sebagai umat Nabi Muhammad, ia sudah memaafkan pelaku penganiayaan. Namun, ia tetap ingin proses hukumnya berjalan sesuai aturan yang berlaku.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/03/194855078/wali-kota-surabaya-jenguk-2-petugas-satpol-pp-yang-dianiaya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com