Salin Artikel

Pensiunan ASN dan Istrinya Terusir dari Rumahnya, 7 Hari Tinggal di Rumah Singgah Bangkalan

Mereka dipindahkan ke tempat indekos sementara dengan biaya ditanggung oleh mereka berdua.

Penjelasan Kadinsos

Kepala Dinsos Bangkalan, Wibagio Suharta menjelaskan, pasangan suami istri itu tidak bisa terus-terusan tinggal di rumah singgah karena aturan.

Namun, Dinsos sudah menyewakan tempat kos agar mereka tidak terlunta-lunta.

“Sebulan ke depan, mereka tinggal di tempat kos dengan biaya dari pemerintah. Di bulan berikutnya, mereka sanggup untuk bayar sendiri,” terang Wibagio melalui sambungan telepon seluler, Selasa (28/11/2023).

Pria yang akrab disapa Bagio ini menambahkan, selama sepekan tinggal di rumah singgah, mereka berdua mendapatkan pelayanan yang maksimal. Mulai dari makan dan kebutuhan lainnya, seperti obat-obatan.

“Mereka itu sudah lanjut usia, tidak hanya butuh makan dan minum, tapi juga butuh obat,” kata Bagio.

Terusir dari rumah

Sang suami berinisial MF merupakan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia pernah mengalami stroke.

Sedangkan istrinya, MF adalah pensiunan guru honorer dan sering sakit-sakitan.

Warga Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Tonjung, Kabupaten Bangkalan ini, sebelumnya memiliki rumah dan mobil. Namun semua hartanya ludes.

Kadinsos menyebut hal itu diduga karena semua hartanya dijual oleh anak tirinya.

“Anak tirinya itu sering bermasalah dengan hukum. Hartanya habis dijual anak tirinya untuk menangani masalahnya sehingga ia terusir dari rumahnya karena dijual,” ungkap Bagio.

Pertama kali ditemukan, keduanya tidur di emperan sebuah tempat indekos di belakang Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pada Selasa (21/11/2023).

Mereka dikeluarkan dari tempat indekos tersebut karena sudah tidak mampu membayar.

“Karena kami kasihan, kami bawa ke rumah singgah saat pertama kali ditemukan untuk ditampung,” terang Bagio.

Tak ada keluarga datang

Selama tinggal di rumah singgah, kata dia, tidak ada satu pun dari anggota keluarga suami istri tersebut yang datang untuk menjenguk dan menjemputnya.

Akhirnya, Dinsos memutuskan untuk memindahkan keduanya ke tempat indekos.

Subaidi, adik kandung MH mengaku bahwa kakaknya pernah tinggal di rumahnya beberapa waktu. Sedangkan istrinya memilih pulang ke rumahnya di Kediri, Jawa Timur.

“Beberapa hari tinggal bersama saya, tapi kemudian menghilang. Kemudian ada informasi bahwa ia tinggal di tempat indekos bersama istrinya. Saya biarkan,” tuturnya.

Subaidi tahu jika kakaknya itu ditampung di rumah singgah milik Dinsos, namun dirinya enggan untuk menjemputya. Masalahnya karena tinggal bersama istrinya.

“Saya siap menampung kakak, tapi tidak siap dengan istrinya,” ungkap Subaidi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/28/203929478/pensiunan-asn-dan-istrinya-terusir-dari-rumahnya-7-hari-tinggal-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke