Salin Artikel

Gugur di Papua, Praka Dwi Bekti Probo Belum Pernah Bertemu Langsung dengan Anaknya

Praka Dwi Bekti Prasojo gugur bersama tiga prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa lainnya.

Jenazah Praka Dwi Bekti Probo sempat disemayamkan dan dishalatkan di rumah duka di Desa Tamanarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 14.00 WIB.

Lalu, jenazah diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Madiun untuk dimakamkam.

Istri Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Dita Kurnia Putri (27),  mengatakan, suaminya ditugaskan di Papua sejak lima bulan terakhir saat dirinya tengah hamil.

Ia melahirkan sebulan yang lalu saat suaminya masih bertugas di Papua.

Menurut Dita, suaminya terakhir kali berkomunikasi dengan melalui video call pada Kamis (23/11/2023) pukul 16.00 WIB.

Saat itu Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko juga meminta izin pada sang buah hati untuk bertugas.

“Kata suami saat itu pada anak akan bertugas. Bilangnya 'bapak mau gerak dulu ke hutan, doakan. Nanti jagain mama ya,'” ucapnya.

Dia mengatakan, suaminya merupakan lulusan pendidikan angkatan TNI Angkatan Darat pada tahun 2015, dan berkarier di Salatiga kemudian menikah dengannya pada tahun 2021.

“Lima bulan lalu ditugaskan ke Papua dalam keadaan hamil dan belum pernah pulang lagi, almarhum meninggal di usia 28 tahun,” bebernya.

“Baru memiliki anak laki-laki berusia satu bulan bernama Yudhistira Cakrayudha Siniwoko. Anak pertama kami lahir dan dia belum sempat bertemu langsung anaknya hingga dikabarkan gugur," ujar dia.

Kabar Probo, sapaan Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, gugur didapat dari kakak kandung almarhum yang berdinas di Kodim Madiun.

Melalui telepon, ia mendapatkan kabar jika suaminya gugur di medan tugas.

"Tidak ada firasat sama sekali jika itu komunikasi terakhir kami," tuturnya sambil sesekali mengusap air mata.

Sementara itu Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayor Jendral TNI Hariyanto, mengatakan, kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Kopda Anumerta merupakan tanda jasa bagi prajurit yang gugur dalam tugas.

"Karena gugur melaksanakan tugas negara dalam rangka operasi pengamanan di Papua, ada hak yang diterima dari negara di antaranya tanda kenaikan pangkat luar biasa sudah didapatkan dari Mabes TNI dalam waktu dua hari dari Praka mejadi Kopral Dua,” ujarnya Senin (27/11/2023).

Hariyanto menambahkan, selain mendapat kenaikan pangkat luar biasa, istri dan anak Praka Dwi Bekti Probo juga akan mendapat santunan dari Asabri sekitar Rp 500 juta serta biaya pendidikan anak.

"Santunan Asabri sekitar setengah miliar rupiah, kemudian untuk santunan janda dan santunan biaya sekolah, pengembalian tabungan, tidak sampai satu minggu semua akan cair bisa sedikit membantu keluarga," imbuhnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco |Editor: Aloysius Gonsaga AE, Farid Assifa), Tribun Jatim

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/28/082000078/gugur-di-papua-praka-dwi-bekti-probo-belum-pernah-bertemu-langsung-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke