Salin Artikel

Penerjun Payung TNI Mendarat di Atap Rumah Warga Blitar

Peristiwa itu terjadi di rumah warga di Desa Gembongan, Kecamatan Ponggo, Kabupaten Blitar.

Video viral

Detik-detik penerjun payung mendarat di atap rumah warga, sempat terekam dalam rekaman dan viral di media sosial.

Video berdurasi sekitar 30 detik tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram Info_seputaran_blitar.

Sebelum penerjun mendarat di atap rumah, payung terlihat menyenggol antena yang terpasang di rumah tersebut hingga bagian atas antena patah.

Selanjutnya, payung penerjun tersebut jatuh tersangkut ke kabel listrik milik PLN yang memanjang di sepanjang jalan di depan rumah tersebut. Terlihat sejumlah warga berlari ke arah penerjun guna memberikan pertolongan.

Penjelasan TNI

Komandan Koramil Ponggok Kapten Inf. Slamet Gunarto mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Senin pagi.

“Yang bersangkutan adalah Serda S dari Batalyon Infanteri Para Raider 501 Madiun yang sedang menjalani Latjuntis (Latihan Terjun Taktis),” ujar Slamet melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Senin (27/11/2023).

Menurut Slamet, Serda S merupakan salah satu dari 211 personel TNI yang mengikuti latihan terjun payung.

Latihan dimulai sekitar pukul 06.30 WIB pagi itu dengan target pendaratan di Desa Gembongan yang berada di perbatasan wilayah Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Udanawu.

Dari 211 personel yang mengikuti latihan terjun payung, kata Slamet, hanya Serda S yang posisinya melenceng dari area drop zone.

Kata Slamet, Serda S mendarat di atap rumah warga karena melenceng sejauh sekitar 50 meter dari area pendaratan yang telah ditentukan.

“Biasanya, hal itu terjadi karena angin kencang di atas,” tuturnya.

Respons warga

Slamet membenarkan bahwa akibat insiden itu warga pemilik rumah mengalami kerugian akibat sejumlah genteng pecah dan antena patah.

Namun, lanjutnya, warga tersebut tidak menuntut ganti rugi kepada pihak TNI. Bahkan, warga setempat bergotong royong menyediakan nasi bungkus kepada 211 personel TNI yang mengikuti latihan.

“Kebetulan tadi saya sendiri yang menemui warga pemilik rumah. Kalau tidak salah namanya Pak Nasikin. Kata beliau, tidak apa-apa, yang penting penerjunnya selamat,” tutur Slamet.

Slamet juga menambahkan bahwa selama berlangsungnya latihan pihak PLN telah mematikan aliran listrik yang ada di sekitar area pendaratan.

Sesi latihan tersebut, kata dia, berakhir sekitar pukul 10.30 WIB.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/27/164611278/penerjun-payung-tni-mendarat-di-atap-rumah-warga-blitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke