Penutupan sementara sekolah itu setelah beberapa siswa di TK tersebut terserang flu Singapura.
Wali Kota Madiun, Maidi, membenarkan penutupan TK tersebut. Penutupan untuk mengecek semua siswa dan guru agar tidak kecolongan.
"Iya (ditutup). Memang saya suruh mengecek semua. Jangan sampai kita kecolongan,” kata Maidi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Kendati satu sekolah TK ditutup sementara, Maidi menyebut penyakit itu belum mewabah.
Ia sudah memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Madiun mengecek satu per satu siswa yang belajar di sekolah tersebut.
"Kemarin kita cek satu-satu. Setelah kita cek satu-satu bukan wabah,” tutur Maidi.
Maidi mengatakan awalnya satu orang yang terkena flu Singapura memiliki KTP Kota Madiun. Namun tinggalnya di luar Kota Madiun.
“Itu orang ber KTP tetapi tidak tinggal di Kota Madiun. Dia tinggal di daerah lain. Tetapi dicari ber KTP Madiun tetapi tidak tinggal di sini. Katanya begitu. Tetapi saya belum mengecek ke lapangan,” jelas Maidi.
Terhadap kejadian itu, Maidi mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terlebih dirinya sudah memberikan bantuan keuangan kepada masing-masing RT sebesar Rp 5 juta.
“Kita sudah melangkah luar biasa sampai RT kami berikan uang Rp 5 juta. Lingkungan harus bersih semuanya. Artinya kota ini benar-benar on the track semuanya,” ujar Maidi.
Pantauan Kompas.com di TK/RA Al Hadiid nampak pintu masuk tertutup rapat. Tidak ada aktivitas siswa dan guru di gedung sekolah berwarna hijau berlantai dua tersebut.
https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/24/111611078/flu-singapura-serang-siswa-satu-tk-di-kota-madiun-ditutup-sementara