Salin Artikel

Cerita Haru Warga Kota Batu yang Puluhan Tahun Menunggu, Kini Terima SHM dari Menteri Hadi Tjahjanto

Setelah menunggu puluhan tahun, warga Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur tersebut kini bisa mendapatkan kejelasan hukum atas tanahnya.

Sosok 55 tahun ini merupakan satu dari para penerima sertifikat hak milik (SHM) tanah yang diberikan Kementerian ATR/BPN.

Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, memberikan langsung sertifikat itu ke tangan Haris pada Kamis (23/11/2023).

Dia bersama keluarganya sudah menempati rumah tersebut sejak tahun 1990. Luas tanah rumahnya 106 meter persegi.

"Rasanya senang sekali, artinya (tanah ini) sudah milik perseorangan, sendiri-sendiri, saya ini hanya buruh tani. Mulai tahun 90 tinggal di sini, puluhan tahun, ini lahan garapan," katanya.

Sebelumnya, Haris sudah mencoba mengurus SHM sekitar tahun 2017 lalu melalui pihak pemerintah desa. Namun, dia gagal dan tidak tahu alasannya.

"Dulu sudah ngurus, tapi gagal, sudah lama, sekitar enam tahun lebih, enggak tahu gagalnya kenapa, katanya belum bisa, ngurusnya lewat desa, baru sekarang bisa keluar," katanya.

Rasa senang juga dirasakan Parno (68). Dia juga menerima langsung SHM tanah rumahnya dari Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto.

Pria yang bekerja sebagai buruh tani itu sudah sejak 2001 menempati rumahnya. Kemudian, setahun yang lalu, dia mengurus ke kantor desa untuk bisa mendapatkan SHM.

"Mengurusnya belum ada satu tahun, mengurusnya lewat desa. Menyerahkan dokumen KTP dan KK," katanya.

Meski sudah menerima SHM, tidak ada niatan menjual atau menjadikannya sebagai agunan pinjaman ke bank untuk usaha.

"Ya bersyukur, disimpan saja sertifikatnya, saya juga sudah tua," katanya.

Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, mengatakan, masyarakat sudah menunggu selama 20 tahun untuk bisa mendapatkan kepastian hukum atas hak atas tanahnya. Pihaknya membagikan sertifikat redistribusi tanah dari kawasan hutan.

"Masyarakat merasakan kegembiraanya karena mendapatkan sertifikat dari pelepasan kawasan hutan, jadi tanah-tanah segar dan masyarakat bisa menikmatinya," katanya.

Pembagian sertifikat ini kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ada 30 sertifikat yang dibagikan.

"Alhamdulillah berkat kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dengan Kementerian KLHK sehingga keluar KEP biru dan kemudian diproses menjadi sertifikat hak milik," katanya.

Dia berharap, sertifikat yang telah dibagikan itu bisa dijaga dengan baik. Selain itu, bisa juga dipergunakan untuk agunan atau jaminan ketika meminjam uang modal usaha di bank.

"Sertifikat ini juga bisa diagunkan untuk buka usaha. Tapi itu semua kembali lagi terserah warga untuk melakukan itu," katanya.

Pemerintah pusat berencana akan melepas 4,1 juta hektar kawasan hutan untuk diredistribusikan kepada masyarakat. Dari jumlah tersebut, terealisasi 8,7 persen.

"Kami terus bekerja sama (KLHK) supaya masyarakat bisa merasakan segera dan memiliki kepastian hukum hak atas tanah di kawasan hutan," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/24/103937478/cerita-haru-warga-kota-batu-yang-puluhan-tahun-menunggu-kini-terima-shm

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com