Salin Artikel

Baru 20 Persen Puing Pesawat Super Tucano yang Berhasil Dievakuasi

MALANG, KOMPAS.com - Lima hari berselang pasca-jatuhnya dua pesawat tempur Super Tucano TNI Angkatan Udara di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023), beberapa bagian pecahan badan pesawat telah berhasil dievakuasi.

Beberapa sistem penting yang sudah berhasil dievakuasi di antaranya mesin dan baling-baling pesawat atau propeller, persenjataan, dan tangki bahan bakar.

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara melaporkan VDR (Video Data Recorder) dan NCDC (Network Centric Data Catridge) telah berhasil dievakuasi pada Sabtu (18/11/2023).

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengatakan, petugas TNI Angkatan Udara melakukan evakuasi secara manual akibat kondisi geografis cukup berisiko apabila menggunakan alat bantuan kendaraan maupun helikopter.

"Kira-kira masih sekitar 20 persen pecahan pesawat yang sudah berhasil dievakuasi," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (21/11/2023).

Bagian-bagian patahan pesawat itu dibawa ke Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh Malang untuk kembali dirakit sebagaimana keadaan semula.

"Dalam rangka penyelidikan oleh tim Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau) dan Skuadron Teknik untuk mengetahui gambaran terjadinya peristiwa kecelekaan itu," ungkapnya.

Sementara itu, untuk Video Data Recorder (VDR), Flight Data Recorder, serta Network Centric Data Cartridge (NCDC), menurut Agung, akan dibuka di luar negeri, tepatnya di pabrik pembuatan pesawat Super Tucano tersebut.

"Secara umum kita bisa membaca video dan data VDR tersebut. Namun, ada beberapa bagian yang memerlukan penerjemahan yang hanya dimengerti oleh pabrik asalnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua dari empat pesawat EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang mengalami kecelakaan di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023) siang.

Kedua pesawat itu memiliki nomor ekor TT-3111 dengan penumpang Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai frontseater (pilot) dan Kolonel Adm Widiono bertindak sebagai backseater.

Kemudian pesawat kedua nomor ekor TT-3103 dengan dua penumpang Mayor Pnb Yuda A. Seta selaku frontseater (pilot) dan Kolonel Pnb Subhan sebagai backseater.

Keempat pesawat tempur itu take-off dari Lanud Abdurrachman Saleh pukul 10.51 WIB, dan dua di antaranya hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

Akibat peristiwa itu, 4 penumpang dari kedua pesawat yang mengalami kecelakaan dilaporkan tewas.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/21/141725178/baru-20-persen-puing-pesawat-super-tucano-yang-berhasil-dievakuasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke