Jalur Pendakian Gunung Lawu via Pos Cemoro Sewu Dibuka Kembali

MAGETAN, KOMPAS.com – Jalur pendakian Gunung Lawu melalui Pos Cemoro Sewu dibuka kembali sejak Senin (20/11/2023). Sebelumnya, jalur pendakian itu ditutup akibat kebakaran hutan.

Wakil Administratur Lereng Lawu Wilis Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds, Yudiono mengatakan, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, resmi dibuka pukul 16.30 WIB.

“Masyarakat menginginkan untuk jalur pendakian Cemoro Sewu dibuka kembali. Dampak secara ekonomi dirasakan masyarakat sekitar jalur pendakian,” ujarnya melalui pesan singkat, Senin (20/11/2023).

Yudiono menambahkan, sebelumnya jalur pendakian menuju Puncak Lawu ditutup selama hampir tiga bulan sejak 9 September 2023. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Ngawi, Magetan, hingga Karanganyar.

Hasil dari mitigasi yang dilakukan Perhutani dan BPBD Magetan, sejumlah pos masih dipasangi garis polisi.

“Kami telah melakukan mitigasi bersama BPBD Magetan, ada beberapa lokasi yang kita dengan garis polisi agar tidak dijangkau pendaki,” imbuhnya.

Titik yang dipasangi garis polisi, menurut Yudiono, untuk mencegah pendaki mendekati lokasi tersebut mengingat lokasi tersebut merupakan bebatuan yang rentan bergeser dan membahayakan pendaki.

Perhutani mengaku telah menempatkan petugas di titik-titik rawan tersebut.

“Titik yang dipasangi garis polisi yakni di Pos II, III, dan IV. Di kawasan bebatuan itu dulunya tertutup semak belukar saat ini bebatuannya terlihat. Kita mencegah pendaki tidak mendekati kawasan tersebut, mengantisipasi batuan agar tidak geser,” katanya.

Meski jalur pendakian Puncak Gunung Lawu melalui Pos Cemoro Sewu telah resmi dibuka, namun untuk jalur pendaki melaui Pos Singolangu masih ditutup. Jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu via Cemoro Sewu akan dibuka selama 24 jam.

“Kalau dulu kan mulai pukul 05.00 WIB sampai 17.00 WIB, mulai hari ini dibuka  24 jam. Petugas jaga kita bagi menjadi tiga sif,” pungkas Yudiono.