Salin Artikel

Bawaslu Ngawi Tak Temukan Pelanggaran dalam Video .Kepala Sekolah TK Tenteng Spanduk Dukung Gibran di Lingkungan Sekolah

Ketua Bawaslu Kabupaten Ngawi Yohanes Pradba Vidya Kusdanarko mengatakan, hasil penelitian dan penelusuran yang dilakukan divisi pencegahan dan divisi penanganan pelanggaran di lapangan tidak ditemukan adanya unsur kampanye.

Dengan demikian, apa yang dilakukan sejumlah guru TK tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran.

"Setelah kami teliti berdasarkan penelusuran divisi pencegahan dan divisi penanganan pelanggaran di lapangan, rapat pleno Bbawaslu Ngawi memutuskan bahwa pada saat kejadian di video tersebut (bingkai waktu) tidak ditemukan unsur kampanye sehingga tidak dapat dikategorikan pelanggaran," ujarnya melalui pesan singkat Jumat (17/11/2023).

Terkait lokasi sekolah TK yang dijadikan kegiatan foto sejumlah guru yang menenteng spanduk Emak-Emak Milenial Ngawi Bolone Mas Gibran, Yohanes juga tidak mengkui hal serupa.

Menurutnya, itu tak memenuhi unsur pelanggaran karena saat kegiatan guru TK  pada hari Sabtu (10/11) belum ada penetapan Capres Cawapres.

"Unsur peserta pemilu sebagai  subyek yang pada saat kejadian tersebut tidak terpenuhi karena terkait cawapres belum ditetapkan," imbuhnya.

Terkait beredarnya video guru TK yang menenteng spanduk bergambar Gibran tersebut Bawaslu Kabupaten Ngawi akan merekomendasikan imbauan kepada pengampu lembaga pendidikan.

"Rekomendasi kami sebagai tindak lanjut adalah surat imbauan dan koordinasi dengqn  pengampu lembaga pendidikan terkait, mengingat dalqm masa kampanye pun berdasar PKPU  20/2023 yang diperbolehkan menjadi  lokasi kampanye hanya lembaga pendidikan tinggi dengan batasan batasan tertentu," katanya.

Sebelumnya di Kabupaten Ngawi beredar video sejumlah guru TK yang berpose di lingkungan sekolah dengan menenteng spanduk bergambar Giran.

Spanduk itu bertuliskan 'Emak-Emak Milenial Ngawi Bolone Mas Gibran'.

Kepala Sekolah TK Titik Iswaroh saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya pada Sabtu lalu bukan kampanye.

"Kami kumpul-kumpul, makan-makan, minum es teh. Soal banner itu karena saya ngefans sama Mas Gibran. Makanya saya bikin karena denger-denger juga mau ke Ngawi,” katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/17/120811978/bawaslu-ngawi-tak-temukan-pelanggaran-dalam-video-kepala-sekolah-tk-tenteng

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com