Salin Artikel

Warga Situbondo Mengaku Ditelantarkan Saat Umrah, Diduga Diberi Tiket Palsu dan Kurang Makan

Trianto telah mengadukan persoalan tersebut ke Kepolisian Resor (Polres) Situbondo, Jawa Timur.

Menurut Hari Trianto, para jemaah umrah diperlakukan dengan tidak baik dari pemberangkatan sampai kepulangan ke Tanah Air.

"Bahkan ada satu orang dari rombongan yang meninggal dunia asal Lumajang," katanya ketika dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (14/11/2023).

Trianto bercerita, mulanya dia dan sang istri hendak melakukan perjalanan umrah pada 30 Agustus 2023. Mereka mendapatkan kabar melalui telepon dan berangkat ke Surabaya.

"Sampai di Surabaya kami diturunkan di masjid setelah itu kami dibawa ke hotel selama berhari-hari, akibat lama kami layangkan protes lalu kami diberangkatkan ke Malaysia," katanya.

Ketika berada di Malaysia, jemaah menunggu lama dan mengalami ketidakjelasan selama berhari-hari.

Menurut dia, saat itu sebanyak 35 jemaah berunjuk rasa dan agen travel memberi tiket pemberangkatan ke Jeddah.

"Begitu dikasih tiket ketika mau berangkat ternyata ada dua tiket palsu alias editan, mereka mengelabui jemaah supaya tidak protes lagi," katanya.

Tidak hanya itu, Hari juga mengungkapkan bahwa dalam proses pemberangkatan dari Malaysia ke Kota Jeddah itu rombongan hanya diberi makan di pesawat. Setelah itu tidak ada makan selama perjalanan Jeddah ke Kota Madinah.

"Saat perjalanan kami kelaparan, makan hanya di pesawat, sampai di Jeddah menuju ke Madinah tidak ada makan," terangnya.

Hari mengaku telah membayar sebanyak Rp 27,5 juta kepada perusahaan biro umrah untuk mendapat fasilitas layak. Namun, pelayanan yang didapatnya ternyata tak menyenangkan.

"Saat pemulangan pada 15 September 2023 itu banyak jemaah sakit karena perjalanan dari Jedah ke Mumbai lalu dari Mumbai ke Jakarta tidak diberi makan dan minum yang membuat jemaah berjatuhan karena sakit," tuturnya.

Hari kemudian mengadukan persoalan tersebut ke Polres Situbondo pada Senin (13/112023).

Poin aduannya, antara lain jemaah menerima tiket palsu, tidak pernah tepat waktu penerbangan, jemaah diduga diusir dari hotel karena agen tidak membayar penginapan.

Kemudian jemaah tidak diizinkan makan oleh katering karena agen tidak membayar.

Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Sutrisno menyatakan sudah menerima pengaduan tersebut.

Pihaknya sedang melakukan penyelidikan dengan tahapan identifikasi korban terlebih dahulu.

"Surat pengaduan sudah diterima, langkah selanjutnya melakukan proses penyelidikan dengan tahap identifikasi korban, saksi dan bukti dokumen berkaitan," kata Sutrisno melalui pesan singkat.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/14/145330178/warga-situbondo-mengaku-ditelantarkan-saat-umrah-diduga-diberi-tiket-palsu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke