Salin Artikel

Pemkot Surabaya Tambah 30 Bus untuk Antar-Jemput Penonton Piala Dunia U-17

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menambah 30 unit armada bus untuk mengakomodasi penonton pertandingan Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Dengan begitu, total bus yang disiapkan untuk antar-jemput penonton menjadi 160 bus.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyediakan fasilitas shuttle bus gratis untuk penonton Piala Dunia U-17. Ada 130 unit bus yang disebar di 6 titik penjemputan.

Bus tersebut dianggap belum mencukupi untuk mengakodomasi semua penonton, sehingga Pemkot Surabaya perlu menambah 30 bus lagi.

Seperti ketika pertandingan antara Timnas U-17 Indonesia vs Ekuador usai pada Jumat (10/11/2023) pukul 21.00 WIB, para penonton berbondong-bondong keluar dari stadion dan menuju ke area parkir lapangan A, B, dan C, tempat bus berjajar rapi.

Antrean panjang pun terjadi di sana karena jumlah penonton jauh lebih banyak daripada bus yang tersedia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan, pihaknya telah memaksimalkan shuttle bus yang digunakan untuk mobilitas penonton Piala Dunia U-17.

Untuk meminimalisasi antrean, Dishub juga menambah 30 unit armada bus sehingga total menjadi 160 unit.

"Kita sudah maksimal ya, memang tidak sebanding antara orang (penumpang) dengan bus. Harapannya, berangkat itu kan bisa beberapa kali antar, nah pulangnya mereka minta segera, bersamaan. Kalau waktu bersamaan kan butuh proses waktu pengangkutan," kata Tundjung di Surabaya, Sabtu (11/11/2023).

Tundjung mengungkapkan, sejauh ini alur transportasi dan titik drop off atau penurunan penumpang yang telah ditetapkan itu di area parkir lapangan A, B, dan C Stadion GBT.

Menurutnya, selama proses pemberangkatan penonton di 6 titik penjemputan tidak ada masalah, namun pada saat kepulangan beberapa penonton tidak sabar untuk segera pulang.

Dia memastikan, para penonton yang hadir dalam pembukaan Piala Dunia U-17 kemarin malam terangkut semuanya.

"Hanya 2 jam sudah clear semuanya. Pada awalnya pemberangkatan oke lah, masing-masing sudah rapi. Nah, pada kepulangan awal mereka masih pada jalurnya, tetapi di rit kedua, saat balik enggak sabar mau naik di tengah, enggak sabar untuk masuk ke tempatnya dulu. Pada intinya butuh kerja sama dengan semuanya," ucap Tundjung.

Pada pertandingan berikutnya, Senin (13/11/2023), ia mengimbau kepada para penonton untuk tertib menunggu bus sesuai di titik penjemputan. Tujuannya untuk menghindari adanya antrean panjang.

"Kemarin sudah kami imbau untuk naiknya di dalam. Memang kita sadari kemarin tidak sebanding (jumlah bus), tetapi sudah kita buatkan shelternya, maksudnya kan biar masuk shelter dulu baru naik," kata Tundjung.

Agar tidak terjadi penumpukan lagi pada Senin (13/11/2023) mendatang, dia akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan alur shuttle bus.

Dia berharap, setelah dilakukan evaluasi tidak akan ada lagi penumpang yang berebut atau menunggu lama di titik penjemputan.

"Saya evaluasi untuk persiapan hari Senin, seperti apa modelnya," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/11/173033478/pemkot-surabaya-tambah-30-bus-untuk-antar-jemput-penonton-piala-dunia-u-17

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke