Salin Artikel

Warga Suru di Nganjuk Sumringah, Krisis Air Bersih Teratasi karena Pipa 2 Km yang Dipasang TNI

Supono sumringah karena kini warga Suru tak lagi kesulitan air bersih. Pemasangan pipa sepanjang dua kilometer dari Sumber Embag membuat mereka keluar dari masalah air bersih.

Pipa tersebut dipasang TNI melalui program TNI Manunggal Air Bersih. Air dari Sumber Embag itu disalurkan ke pekarangan warga menggunakan pipa-pipa tersebut.

Supono menuturkan, saban musim kemarau tiba hampir dipastikan warga Suru kesulitan air bersih. Aliran air yang biasanya turun dari Sumber Embag selalu mengering.

Kondisi kekeringan juga terjadi tahun ini. Bahkan pada musim kemarau kali ini kondisinya lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Gara-gara musim kemarau panjang ini air bersih menjadi sulit," ucap Supono kepada wartawan di Nganjuk, Jumat (10/11/2023).

Kini, Supono dan warga Suru bisa sedikit lega. Pasalnya, aliran air dari Sumber Embag semakin deras dan lancar usai dipasang pipa oleh pihak TNI.

"Biasanya bulan segini sumber sedang kering. Makanya ini agak kaget, karena airnya bisa sederas ini," tutur Supono.

Sepengetahuan Supono, pipa sepanjang dua kilometer itu dipasang pihak TNI melalui program TNI Manunggal Air Bersih pada Rabu (8/11/2023).

Kepala Desa Suru, Wawan Yudha, membenarkan hal itu. Bahkan tak hanya mendapatkan bantuan pemasangan pipa, pihak TNI juga memberikan bantuan sejumlah tandon air.

Wawan pun berterima kasih dan bersyukur atas bantuan pipa dan tandon untuk warga Suru.

“Jelas ini akan kami manfaatkan dan lestarikan agar kekeringan tahunan di Desa (Suru) terus teratasi,” ungkap Wawan.

Menurut Wawan, pembangunan pipa dan pemberian bantuan tandon ini diinisiasi Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Camat Ngetos, Nuri Prihandoko, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada TNI atas bantuan pipaisasi yang telah diberikan kepada masyarakat Suru.

“Terima kasih banyak atas bantuan pemasangan pipa di daerah kami yang kekeringan dan kekurangan air bersih,” papar Nuri Prihandoko.

Danramil Ngetos, Kapten Inf Muslih, mengajak seluruh komponen masyarakat bersinergi mengatasi kelangkaan air bersih yang saat ini sedang terjadi.

“Krisis air bersih ini adalah masalah kita bersama. Jadi kita semua harus bergandengan tangan, saling membantu untuk mengatasi permasalahan ini,” ujar Muslih.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/10/192434378/warga-suru-di-nganjuk-sumringah-krisis-air-bersih-teratasi-karena-pipa-2-km

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com