Salin Artikel

Penjambret di Gresik Tahu Korbannya Meninggal Dunia karena Tabrak Pembatas Jalan

Bahkan, aksi pelaku berkaitan dengan kematian korban. Sebab, korban akhirnya tewas usai menabrak pembatas jalan raya saat coba mengejar pelaku.

Ketika ditanya awak media saat rilis ungkap kasus yang dilaksanakan di depan Mapolres Gresik, AFS mengakui apa yang telah dilakukan.

Bahkan, pelaku juga mengetahui bahwa korban yang sempat dijambret olehnya tersebut meninggal dunia.

"Tahu (korban meninggal dunia)," jawab AFS saat ditanya awak media mengenai korban yang meninggal dunia, saat rilis ungkap kasus di Mapolres Gresik, Selasa (7/11/2023).

AFS juga mengungkapkan untuk apa uang hasil jambretannya tersebut serta statusnya.

"Sudah keluarga, belum punya anak. Uangnya (hasil penjambretan) buat hidup sehari-hari," ucap AFS.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, apa yang diungkapkan AFS kepada awak media, sama dengan apa yang dikatakan kepada polisi.

Tersangka mengaku mempergunakan uang hasil jambret tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

"Dari hasil penjambretan, pengakuan tersangka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tersangka mengaku, baru pertama melakukan tindak pidana tersebut," kata Adhitya.

Menurut hasil penyelidikan yang telah dilakukan polisi, diketahui AFS sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di Alun-alun Gresik.

Nah, niatnya menjabret itu muncul ketika melihat korban menaruh dompet di dashbord sepeda motor.

Saat itu, korban baru saja mengambil uang di salah satu anjungan tunai mandiri (ATM), ditambah berkendara seorang diri pada waktu dini hari.

Ini membuat niat AFS  menjambret semakin kuat dan akhirnya dia melakukan hal tersebut.

Tidak hanya mengamankan pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti.

Ada satu sepeda motor warna hitam, pakaian yang digunakan oleh tersangka pada saat beraksi, juga uang tunai Rp 303.000.

Oleh polisi, tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia.

"Nanti coba kami dalami lagi terkait itu, sampai saat ini dari penyidik belum mengecek hal itu," tutur Adhitya saat ditanya awak media mengenai sepeda motor yang digunakan pelaku dan telah disita sebagai barang bukti.

Seperti diberitakan sebelumnya, AFS sempat menjambret dompet milik Ratna saat perjalanan menuju Pasar Gresik, usai korban mengambil uang di salah satu ATM di Jalan Dr Soetomo.

Mengetahui dompetnya dijambret, korban berusaha mengejar namun mengalami kecelakaan menabrak pembatas Jalan Raya RA Kartini.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/07/181644878/penjambret-di-gresik-tahu-korbannya-meninggal-dunia-karena-tabrak-pembatas

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com