Salin Artikel

Hasil Otopsi, Guru Ngaji di Sidoarjo Tewas karena Lehernya Dijerat

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi telah mengeluarkan hasil otopsi Askurniyah (59), guru ngaji yang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya sendiri Desa Magersari, Sidoarjo Kota, Sidoarjo, Sabtu (4/11/2023).

Kepala Rumah Sakit Pusdik Sabhara Lemdiklat Polri di Porong AKBP dr Eko Yunianto mengatakan, pihaknya menerima jenazah korban dari penyidik, Sabtu, sekitar pukul 12.30 WIB.

"Karena dianggap (meninggal) tidak wajar, penyidik meminta dilakukan otopsi. Sore harinya pukul 18.00 dilakukan otopsi terhadap tubuh korban di instalasi forensik RS Bhayangkara Porong," kata Eko.

Eko menyebutkan, berdasarkan hasil otopsi tim forensik, korban sempat mengalami kekerasan sebelum tewas. Perempuan tersebut mengalami luka paling parah di bagian leher.

"Memang ditemukan beberapa temuan, salah satunya ditemukan tanda kekerasan di tubuhnya. Paling signifikan ini ada jeratan di leher korban," jelasnya.

Selain itu, kata Eko, korban yang merupakan guru mengaji di kampungnya tersebut juga mengalami kekerasan menggunakan benda tumpul di sejumlah bagian tubuh lainnya, yakni mata dan bibir.

"Berdasarkan kesimpulan tim forensik, ini memang disebabkan karena luka lecet, atau kekerasan di daerah leher. Dia menekan pembuluh darah di leher hingga menyebabkan mati lemas," ucapnya.

Namun, Eko sendiri belum bisa memastikan leher korban dijerat menggunakan apa. Menurut dia, hal itu merupakan ranah penyidik, dan bisa dipastikan setelah kasus itu didalami.

"Kami belum bisa menyimpulkan, itu ranah proses penyidikan. Tapi ini ada proses benda dililit, jadi penyidik bisa mengembangkan di TKP," ujar dia.

Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro masih belum mengungkapkan hasil visum. Dia meminta doa agar pelaku bisa segera tertangkap.

"Doakan, doakan, supaya cepat terungkap (kasusnya)," kata Kusumo, ketika ditemui di Polresta Sidoarjo, Selasa (7/11/2023).

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita di Sidoarjo, ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan, Sabtu (4/11/2023), pagi. Perempuan tersebut diduga telah menjadi korban perampokan saat berada di rumah.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, korban tewas tersebut adalah Askurniyah (59), warga Desa Magersari, Sidoarjo Kota, Sidoarjo.

"Korban ditemukan oleh anaknya di kamar dengan bersimbah darah di bagian wajah," kata Andaru, ketika tengah berada di lokasi kejadian.

Ketika itu, kata Andaru, korban masih sempat berbincang dengan anaknya sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, setelah putranya pergi dan kembali lagi, perempuan itu sudah ditemukan tak bernyawa.

"Diketahui bahwa korban memang dalam posisi meninggal dunia dengan posisi tangan terikat, dan juga leher tercekik," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi, wanita tersebut sempat meminta tolong di dalam rumahnya yang terkunci. Lalu, seorang pria keluar dari kediaman itu menggunakan sepeda motor korban.

"Untuk penyebabnya dan indikasinya apa masih kami dalami. Yang jelas dalam kematian ini ada kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ucapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/07/171727578/hasil-otopsi-guru-ngaji-di-sidoarjo-tewas-karena-lehernya-dijerat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke