Salin Artikel

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Perampokan Hotel di Kawasan Wisata Telaga Ngebel Ponorogo

Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko yang dikonfirmasi Selasa (7/11/2023), membenarkan penangkapan tersebut.

Pelaku diduga merampok Kasmirah (60), pemilik hotel di hotel kawasan pariwisata Telaga Ngebel. Perempuan itu ditangkap tim Satreskrim tadi malam.

“Dapat kami sampaikan info awal kami sudah mengamankan satu orang calon tersangka pelaku terkait dengan perampokan di hotel yang ada di Telaga Ngebel,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko, Selasa (7/11).

Wimboko mengatakan, terduga pelaku merupakan warga Kabupaten Ponorogo. Polisi menangkapnya setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.

“Pelaku adalah perempuan dan warga Ponorogo. Untuk selengkapnya nanti akan kami sampaikan saat pres rilis pada Kamis nanti,” kata Wimboko.

Setelah terduga pelaku diamankan, tim penyidik masih mendalami kaitan dengan kelengkapan alat bukti dan penetapan tersangka. Pasalnya untuk menetapkan tersangka, penyidik harus melakukan gelar.

Untuk saat ini, jelas Wimboko, terduga pelaku dalam kasus perampokan itu masih satu orang. Kendati demikian, penyidik akan terus mendalami untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan orang lain.

“Pengakuan terduga pelaku mengaku demikian (sebagai pelaku tunggal). Tetapi kami masih terus melakukan pendalaman. Karena segala kemungkinan masih ada,” tutur Wimboko.

KTP palsu

Agar tak meninggalkan jejak, terduga pelaku rupanya sengaja memberikan KTP palsu saat berpura-pura menjadi tamu di hotel milik Kasmirah.

KTP palsu itu didapatkan terduga pelaku dengan mendownload dari internet.

“Pengakuan (terduga pelaku) KTP itu didapatkan dengan cara mendowloand pada internet. KTP itu beralamat di luar Ponorogo. Padahal terduga pelaku adalah warga Ponorogo,” jelas Wimboko.

Diberitakan sebelumnya, Kasmirah menjadi korban perampokan saat menjaga hotel miliknya di kawasan wisata Telaga Ngebel Ponorogo, Jawa Timur pada Kamis (2/11/2023) siang.

Tak hanya merampok perhiasan kalung emas milik korban, pelaku juga menganiaya korban dengan senjata tajam hingga mengakibatkan luka sayat pada leher dan tangan.

Beberapa jam kemudian, Kasmirah terpaksa dirujuk ke RSUD Moewardi, Solo, lantaran mengalami luka yang serius pada lehernya.

Tak hanya itu, keputusan merujuk Kasmirah dari RSUD dr Hardjono Ponorogo ke Solo menyusul kondisi kesehatannya yang mengalami penurunan.

"Kondisi korban sadar namun masih lemah. Kemarin Hb sempat turun, mestinya 12 sampai 14, tetapi 9,2 sehingga dokter menginstruksikan untuk tambah darah satu kantong baru dirujuk ke Solo (RSUD dr. Moewardi)," kata Humas RSUD dr. Hardjono, Sugianto.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/07/171339878/polisi-tangkap-terduga-pelaku-perampokan-hotel-di-kawasan-wisata-telaga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com