Salin Artikel

Sederet Fakta Pesilat 17 Tahun di Gresik Tewas Usai Latihan, "Duel" dengan Pelatih Tanpa Pengaman

Saat kejadian, korban berlatih silat di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Gresik. Saat sesi terakhir, sekitar pukul 23.30 WIB, diadakan sesi sabung atau duel antar siswa.

Ada belasan siswa dan dua pelatih di kegiatan tersebut. Sebelum latihan, pelatih sempat menanyakan kepada seluruh siswa barangkali ada yang mengalami sakit.

Namun, saat itu tidak ada siswa yang mengeluh sakit

Duel dilakukan tanpa alat pengaman. Korban RN yang tak menemukan pasangan sabung, dipasangkan dengan pelatihnya, B.

Saat duel, korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong. Lalu pelatih menendang bagian dada korban hingga remaja 17 tahun itu jauh terlentang ke tanah dan pingsan.

Melihat korban terkapar, pelatih dan siswa lainnya memberikan pertolongan pertama. Korban kemudian dibonceng menggunakan motor dan dibawa ke Puskesmas Panceng.

Diduga kuat, korban meninggal dunia di tengah perjalanan. Dari hasil pemeriksaan petugas medis, ditemukan luka memar di bagian dada korban.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan kejadian tersebut.

"Masih dalam penyelidikan, saat ini masih dilakukan proses otopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik," kata AKP Aldhino, Senin (6/11/2023).

Pihaknya telah menggali keterangan dari pelatih dan juga para murid yang mengikuti latihan tersebut.

"Enam orang kami periksa sebagai saksi," kata dia.

Memar di dada dan kepala

Ia mengatakan tidak ditemukan trauma atau luka fatal di tubuh korban. Hanya ada memar di dada kiri serta kepala karena terjatuh.

"Hasil berbincang dengan dokter forensik ada penyebab yang menyebabkan anak tersebut (korban) meninggal, karena ada tendangan yang mengenai dada bagian kiri, ditendang sekali," ujar AKP Aldhino di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.

Dipastikan tendangan dari pelatih yang mengenai dada korban mengakibatkan korban sesak napas sebelum meninggal dunia.

Pihaknya akan memeriksa pihak keluarga korban, apakah korban mengalami penyakit asma atau penyakit jantung.

"Hasil otopsi akan kami gelar perkarakan untuk penetapan tersangka," tegasnya.

Tak ada izin

Sementara itu terkait latih tanding yang dilakukan RNH bersama rekan-rekan perguruan silatnya, Aldhino menyebut, tidak ada izin yang diajukan dan dikantongi oleh pihak kepolisian dari perguruan silat tempat mereka bernaung.

"Untuk hal ini tidak ada izin. Latihan kemarin tidak ada izin ke kepolisian," ucap Aldhino. Pihak kepolisian bakal menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan tersendiri.

Aldhino menyebut masih menunggu petunjuk yang akan diberikan Kapolres Gresik mengenai kejadian tersebut.

"Pasti, makanya ini kan kami menunggu langkah dari Pak Kapolres nanti seperti apa," tutur Aldhino.

Polisi ultimatum tak latihan malam

Menurut Aldhino, jajaran Polres Gresik sebenarnya sudah melakukan langkah antisipasi guna meminimalisir insiden yang tidak diinginkan.

Terlebih pada Bulan Oktober 2023, juga sempat terjadi peristiwa pesilat di Gresik meninggal dunia pada saat latihan. Kala itu dia berpamitan mengikuti ujian kenaikan sabuk atau tingkat.

"Bapak Kapolres Gresik juga sudah memberikan ultimatum kepada perguruan pencak silat yang ada di Gresik, tidak boleh melakukan latihan di malam hari."

"Apabila melakukan latihan di malam hari itu harus izin di kepolisian dan diawasi dan diamankan oleh pihak kepolisian," kata Aldhino.

"Jadi instruksi dari Bapak Kapolres setelah kejadian yang kemarin itu (Bulan Oktober) setiap kegiatan pencak silat tidak ada yang dilakukan malam hari."

"Apabila tetap memaksakan latihan di malam hari, harus dengan pengawasan dan izin dari kepolisian, harus izin ke Polres, diawasi anggota kita," tutur Aldhino.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Farid Assifa)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/07/075000178/sederet-fakta-pesilat-17-tahun-di-gresik-tewas-usai-latihan-duel-dengan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com