Petir itu menyambar tubuh Tegar saat 10 menit awal pertandingan dalam laga perdana Piala Soeratin 2023 U-13, Jumat (3/11/2023).
Korban dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (5/11/2023), sekitar pukul 20.30 WIB.
Sang ayah sebut tak ada ambulans
Ayah Tegar Chandra Prasetya mengungkapkan, sesaat setelah kejadian di lapangan, anaknya tak terevakuasi dengan baik.
"Saya menyaksikan sendiri di samping lapangan, jangankan ambulans, petugas medis saja enggak ada," kata Chandra di rumah duka Desa Tikusan RT 007 RW 003 Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Senin (6/11/2023), seperti dikutip dari Tribun Bojonegoro.
Menurutnya, putranya dilarikan ke rumah sakit bukan dengan mobil ambulans, tapi kendaraan pribadi.
"Dibawa pakai mobil teman-teman SSB Indonesia Muda ke RS Ibnu Sina," ujar dia.
Tegar yang merupakan siswa kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersambar petir Jumat (3/11/2023) sekitar pukul 14.20 WIB.
Ketika itu dia bermain di laga perdana Piala Soeratin 2023 Bojonegoro antara kesebelasan PS Purwosari melawan SSB Indonesia Muda.
Pelatih U-13 SSB Indonesia Muda Bojonegoro Bayu mengungkapkan, Tegar tersambar petir saat pertandingan baru berjalan 10 menit.
"Tiba-tiba hujan disertai angin dan ada suara petir yang keras menyambar korban," kata dia.
Detak jantung sempat terhenti
Bayu mengatakan, seketika itu juga Tegar ambruk dan tak bergerak.
Tubuh penyerang andalan tim SSB Indonesia Muda U-13 Bojonegoro tersebut langsung dievakuasi ke RS Ibnu Sina Bojonegoro.
Tegar kemudian dirujuk ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Menurutnya, detak jantung Tegar sempat berhenti.
"Alhamdulillah detak jantungnya kembali dan sadar setelah dipompa berulang kali selama kuranf lebih 20 menit oleh petugas rumah sakit," ujarnya.
Meninggal
Sempat menjalani perawatan, Tegar meninggal dunia di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegor, Minggu (5/11/2023).
"Anaknya meninggal kemarin malam di rumah sakit," ungkap Pelatih Senior SSB Indonesia Muda Ciput, Senin (6/11/2023).
Korban, menurutnya menderita cidera petir. Kondisinya sempat tidak sadarkan diri.
"Waktu saya besuk siangnya masih menggunakan selang oksigen dan kondisinya belum sadar betul hanya dapat membuka mata sebentar terus tidur lagi," ungkapnya.
Tegar meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman umum Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Senin (6/11/2023).
Penyerang andalan
Menurut pelatih, Tegar merupakan pemain yang bersemangat.
"Semangatnya tinggi, kalau main sepak bola anaknya juga semangat, makanya jadi penyerang andalan tim," kata Ciput, Senin (6/11/2023).
Dia juga dikenal baik dan memiliki banyak teman.
"Temannya itu, selain di sekolah juga teman di SSB, jadi banyak yang melayat tadi," ujar dia.
Sumber: Kompas.com (Hamim)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ayah Pemain Sepak Bola di Bojonegoro yang Tewas Tersambar Petir Sebut Tak Ada Petugas Medis
https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/07/062053878/saat-pesepak-bola-u-13-meninggal-karena-tersambar-petir-di-10-menit-awal