Ruang Kelas SDN di Lamongan Tertimpa Pohon, Siswa Belajar Berdampingan

Meski demikian, kerusakan tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan, akibat tiga ruang kelas rusak karena tertimpa pohon, untuk sementara aktivitas belajar mengajar dilakukan secara berdamping di ruang kelas tersisa yang tidak rusak.

"Total siswa yang ada di SDN tersebut ada 30 anak, dari kelas satu sampai enam. Untuk sementara karena ada kelas yang rusak, maka proses belajar mengajar dilakukan di ruang kelas yang ada," ujar Munif saat dikonfirmasi, Senin (6/11/2023).

Munif menjelaskan, ruang kelas yang digunakan dilakukan penyekatan. Dengan demikian, proses belajar mengajar masih bisa dilakukan sambil menunggu bangunan rusak diperbaiki.

"Satu kelas itu kan tidak banyak, ada yang lima siswa atau empat, ada yang enam siswa. Jadi belajar dalam satu ruangan, tapi disekat sesuai kelas masing-masing," kata Munif.

Munif menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang mengusulkan anggaran perbaikan ruang kelas SDN 1 Tambakmenjangan yang rusak kepada pihak terkait.

Meski demikian, agenda perbaikan belum tentu dapat dilakukan dalam waktu dekat.

"Ini sedang kami usulkan, agar 2024 nanti sudah dapat anggaran untuk perbaikan yang sifatnya emergency," ucap Munif.

Adapun bangunan kelas di SDN 1 Tambakmenjangan rusak setelah tertimpa pohon randu dengan diameter sekitar 80 sentimeter.

Peristiwa ini terjadi saat hujan deras disertai angin mengguyur wilayah setempat, Sabtu (4/11/2023) malam.

Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Pohon besar yang tumbang itu berjenis pohon randu alas, berdiameter 80 sentimeter dan tinggi 35 meter," tutur Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Kuncoro.