Salin Artikel

Wajah Siswa MI Malang Terluka akibat Benda Tajam, Diduga Berkelahi dengan Temannya

Korban diduga terlibat perkelahian dengan temannya berinisial H (10) di lingkungan sekolah.

Korban sempat dirawat di Rumah Sakit UMM dan mendapat 15 jahitan.

Kapolsek Dau, Kompol Triwik Winarni mengatakan, dari informasi sementara, korban dan pelaku mulanya bermain-main.

"Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba terduga teman yang lain mengejar si korban hingga terjadi perkelahian, dan tiba-tiba terduga pelaku langsung melukai korban dengan benda tajam (cutter) ke wajah korban," ungkap Triwik saat ditemui, Rabu (1/11/2023).

Peristiwa itu awalnya diketahui oleh ayah korban, CP (31) saat ia menjemput putranya di depan sekolah.

"Tiba-tiba ayah korban ini mendapati anaknya terluka di bagian wajahnya," tuturnya.

Ayah korban sempat membawa anaknya ini ke bidan desa, tetapi karena lukanya cukup parah, sehingga korban dilarikan ke RS UMM untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami sudah mengecek kondisi korban ke RS UMM dan memanggil orangtua korban guna dimintai keterangan," tuturnya.

Lakukan pendalaman

Namun, polisi masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut untuk mengetahui duduk perkara secara utuh.

Sebab kepolisian masih belum detail melakukan pemeriksaan, perlu kehati-hatian karena antara terduga pelaku dan korban, masih anak-anak.

"Kita juga mendatangi TKP di sekolah Tegalweru. Untuk orangtua terduga pelaku karena berada di Jawa Tengah masih belum bertemu. Mudah-mudahan hari ini bisa ketemu, makanya masih koordinasikan, karena anaknya (terduga pelaku) ini mondok," tuturnya.

"Menurut informasi lain, korban diajak berkelahi, tetapi tidak ditanggapi, tapi ada yang membawa cutter. Tapi itu disengaja atau tidak, dikejar lari atau gimana kita belum mendalami," imbuhnya.

Tanggapan sekolah

Sementara itu, Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Muflichatul Mukaromah mengatakan perseteruan antara korban dan pelaku diduga berawal saat terjadi dorong-dorongan ketika melaksanakan salat Dhuhur di masjid.

"Di sana korban sempat mencakar salah satu anak di masjid, namun dilerai oleh pihak sekolah," ungkapnya saat ditemui, Rabu (1/11/2023).

Mukaromah mengira persoalan selesai, sebab setelah itu situasi sudah kembali normal.

Namun, sepulang sekolah pihaknya menerima informasi dari beberapa wali murid yang menjemput anaknya terjadi perkelahian di luar area sekolah.

"Kami tidak tahu, tiba-tiba ada informasi perkelahian keduanya dari bapak ibu wali murid yang jemput anaknya," tuturnya.

Menurut Mukaromah, saat peristiwa itu terjadi sekolah sudah sepi, lantaran mayoritas siswa sudah pulang. Bahkan ia pun tak mengetahui pasti kronologi peristiwa di luar sekolah tersebut.

"Jadi kita enggak tahu (kronologi peristiwanya). Bukan, sudah tidak di kendali kita, sudah tidak di bawah kendali kita atau di bawah pemantauan kita karena sudah di luar lembaga, dan jamnya juga sudah jam pulang. Jadi kita nggak tau apa-apa," klaimnya.

Diketahui, H siswa kelas V, siswa pindahan dari Jawa Tengah. Ia sehari-hari tinggal di pondok pesantren yang juga berada di area sekolah. Sedangkan RAP siswa kelas IV, warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

"Kita meredam berita bahwasanya ada penganiayaan, karena sebenarnya itu tidak ada penganiayaan sama sekali. Tidak ada pertengkaran, itu saja. Sebenarnya bukan perkelahian, lebih kepada pertengkaran saja. Awalnya percekcokan mulut, saya lihatnya dari saksi," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/01/200444178/wajah-siswa-mi-malang-terluka-akibat-benda-tajam-diduga-berkelahi-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke