Salin Artikel

Watu Jengger di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

KOMPAS.com - Watu Jengger terletak Dusun Nawangan, Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur.

Watu Jengger merupakan bukit yang dapat menjadi alternatif pendakian atau camping.

Pucak Watu Jengger adalah bagian dari kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soeryo yang dapat digunakan untuk mengisi waktu liburan.

Watu Jengger

Daya Tarik Watu Jengger

Watu Jenger memiliki hamparan bukit dengan pemandangan hutan yang menyejukkan mata.

Ketinggian Watu Jengger sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Obyek wisata tersebut dapat digunakan untuk para pendaki pemula, karena track pendakian yang relatif mudah dan tidak terlalu curam.

Bagi pengunjung telah berada di Puncak Watu Jenger akan merasakan sensasi berada di ketinggian dengan pesona keindahan alam, udara dingin, dan berkabut.

Perjalanan menuju Puncak Watu Jengger membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Pengunjung yang akan mendaki perlu berhati-hati karena jalanan menanjak, banyak batuan, dan jika habis ujan biasanya jalanan agak licin.

Para pendaki dapat mendirikan tenda maupun pendakian pulang pergi.

Jalur Pendakian Watu Jengger

Pendaki dapat memulai pendakian setibanya di parkiran Desa Nawangan.

Jika pendaki ingin menikmati sunrise, mereka dapat memulai perjalanan pada sore hari.

Pendakian dimulai menuju pos dua dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Waktu perjalanan tergantung kekuatan fisik pendaki.

Para pendaki sebabaiknya membawa bekal, terutama air, karena di puncak tidak ada warung atau mata air.

Pada pos dua, pendaki dapat mendirikan tenda untuk melanjutkan pendakian pada esok hari.

Perjalanan selanjutnya menuju puncak dengan waktu tempuh sekitar satu hingga dua jam.

Track pendakian menuju puncak tidak terlalu tinggi, namun membutuhkan tenaga yang fit karena perjalanan cukup menanjak.

Dalam perjalanan tersebut, pendaki maupun wisatawan dapat melihat gunung yang hijau. 

Pada jalur pendakian tersebut, pendakit perlu waspada karena sisi kanan dan kiri jalur berupa jurang.

Tiba di puncak bukit, pendaki dapat melihat gugusan Gunung Anjasmoro yang terlihat jelas.

Pemandangan Bukit Watu Jengger sekilas mirip dengan pemandangan Gunung Piramid di Bondowoso.

Punggung bukit dan jalur setapak pendakian dengan tebing curam di sisi kanan dan kiri.

Harga Tiket Masuk Watu Jengger

Bagi pengunjung yang ingin menikmati akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10.000 dan tarif sepeda motor sebesar Rp 5.000.

Jam Buka Watu Jengger

Bukit Watu Jengger buka mulai pukul 07.00-20.00 WIB.

Pengunjung dapat menikmati bukit dengan menyesuaikan jam buka.

Rute Bukit Watu Jengger

Jarak tempuh Bukit Watu Jengger dari pusat Mojokerto sekitar 29,2 kilometer dengan waktu tempuh hampir satu jam.

Perjalanan akan melalui Jalan Raya Brangkal, Jalan Raya Gemekan, Jalan Lengkong, Jalan Raya Domas, Jalan Jatirejo-Jabung, dan Jalan Jatirejo-Wonosalam.

Sumber:

tahurarsoerjo.dishut.jatimprov.go.id

pariwisata.mojokertokab.go.id

Google Maps

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/01/151449078/watu-jengger-di-mojokerto-daya-tarik-harga-tiket-dan-rute

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com