Salin Artikel

Pantai Watu Ulo di Jember: Daya Tarik, Legenda, dan Rute

KOMPAS.com - Pantai Watu Ulo terletak di Sumberrejo, Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Lokasi Pantai Watu Ulo berdekatan dengan Pantai Papuma, keduanya merupakan obyek wisata pantai di Jember.

Pantai Watu Ulo merupakan pantai yang unik. Karena mempunyai batu panjang bagaikan seekor ular.

Batu panjang tersebutlah yang menjadi nama Pantai Watu Ulo.

Watu Ulo merupakan dua kata dalam bahasa Jawa, watu berarti batu dan ulo berarti ular.Jika digabungkan, dua kata tersebut menjadi batu ular.

Berikut ini daya tarik, legenda, dan rute Pantai Watu Ulo.

Pantai Watu Ulo

Daya Tarik Pantai Watu Ulo

Batu panjang bagaikan ular menjadi daya tarik Pantai Watu Ulo. Batu panjang juga terlihat memiliki sisik, seperti sisik ular.

Ukuran panjang batu tersebut sekitar 110 meter dengan lebar kurang lebih 4 meter.

Dalam batas tertentu, batu panjang dapat dilewati oleh pengunjung untuk menikmati keindahan pantai.

Pantai Watu Ulo biasa digunakan untuk menyelenggarakan event tahunan, seperti Waton.

Waton adalah acara tahunan berupa arak-arakan kereta sapi yang biasa dilakukan pada hari ketujuh setelah Idul Fitri. Kereta akan dihias menggunakan ketupat.

Wilayah Pantai Watu Ulo juga banyak penjual aksesoris dari laut, yang dapat digunakan sebagai buah tangan.

Legenda Pantai Watu Ulo

Konon, batu panjang yang terdapat di Panti Watu ulo adalah bagian seekor naga jahat yang bernama Nogo Rojo (Naga Raja).

Ular tersebut besar dan rakus, satwa ini bahkan memangsa makhluk laut dan penduduk sekitar.

Pada akhirnya, ular mampu dikalahkan oleh seorang yang bernama Joko Mursodo.

Tubuh ular dipotong menjadi tiga bagian. Bagian kepala terlempar ke wilayah Pantai Grajagan Banyuwangi, bagian tubuh terdapat di Pantai Watu Ulo, dan bagian ekornya terdapat di Pacitan.

  • Joko Mursodo

Berdasarkan legenda pada zaman dahulu, hidup sepasang suami istri yang tidak mempunyai anak.

Keduanya kemudian bertemu dengan Joko Mursodo yang saat itu masih kecil dan sedang melarikan diri dari Banyuwangi.

Dalam perjalanan waktu, pasangan suami istri tersebut merawat Joko Mursodo hingga dewasa.

Joko Mursodo berhasil mengalahkan ular Nogo Rojo dengan kesaktiannya.

Pada saat pasangan suami istri meninggal, Joko Mursodo memutuskan untuk pergi seorang diri ke pulau kosong yang bernama Nusa Barong. Letak pulau tersebut di sebelah selatan Pulau Jawa.

Nama Nusa Barong memiliki dua arti, Nusa berarti pulau dan Barong adalah ular. Jika digabungkan menjadi Pulau Ular.

Dahulu kabarnya, pulau tersebut banyak ditemukan ular. Namun sejak zaman Belanda, ular-ular disingkirkan kemudian dibuat sarang walet.

Pulau Nusa Barong juga dapat terlihat dari Pantai Watu Ulo.

Jam Buka Pantai Watu Ulo

Pantai Watu Ulo buka selama 24 jam, sehingga pengunjung tidak memiliki batasan waktu untuk berkunjung maupun meninggalkan pantai.

Rute Pantai Watu Ulo

Jarak tempuh Pantai Watu Ulo dari Kota Jember sekitar 38,1 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Perjalanan dapat melalui Jalan Semeru, Jalan Argopuro, Jalan Kawi, Jalan Kopral Soetomo, Jalan Raya Suyitman, dan Jalan Raya Watu Ulo.

Penulis: Wasti Samaria Simangunsong| Editor: Anggara Wikan Prasetya

Sumber:

direktoripariwisata.id dan travel.kompas.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/31/151914978/pantai-watu-ulo-di-jember-daya-tarik-legenda-dan-rute

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com