Salin Artikel

Dua Pelaku Penipuan Berkedok Hadiah TV dari Puskesmas Beraksi, Lansia 87 Tahun Jadi Korban

Korbannya seorang lansia bernama Jais (87) yang mengalami kerugian Rp 600.000.

Ketua RW 3 Kelurahan Ketawanggede, Medi Harsono mengatakan, saat itu korban bernama Jais tengah membeli bakso.

Kemudian pelaku membuntuti Jais yang berjalan pulang di Jalan Kertorejo usai membeli bakso.

Setelah tiba di rumah, Jais kaget lantaran kedua pelaku tiba-tiba masuk rumah saat dirinya tengah menuangkan bakso ke mangkuk.

Namun, ketika itu korban belum sadar bila kedua pelaku hendak menipu.

Kedua pelaku memperkenalkan diri sebagai petugas puskesmas. Salah satu pelaku bertanya kepada korban apakah pernah ikut vaksinasi Covid-19 dan mendapat hadiah atau uang.

Korban kemudian menjawab pernah ikut vaksinasi tetapi tidak pernah mendapat hadiah atau uang.

"Pelaku menyampaikan bahwa sekarang hadiahnya TV, bukan lagi berupa uang," kata Medi pada Senin (30/10/2023).

Selanjutnya, pelaku meminta korban menembus TV itu sebesar Rp 800.000 dengan dalih sebagai pajak.

Korban sempat menolak karena sudah punya TV dan saat itu korban mengaku hanya ada uang Rp 500.000.

"Pelaku setuju, kemudian diberi Rp 500.000," katanya.

Selanjutnya, salah satu pelaku meninggalkan rumah dengan alasan mengambil hadiah TV.  Satu pelaku lainnya masih berbincang dengan korban.

Pelaku tersebut kemudian melakukan tipu daya dengan meminta korban ganti baju untuk foto sebagai penerima hadiah.

Dalam kondisi lengah, pelaku mengambil dompet korban berisi uang Rp 100.000 dan kabur meninggalkan lokasi.

Dengan demikian, total kerugian yang dialami korban sebesar Rp 600.000.

"Setelah diberi Rp 500.000, dompet korban berisi Rp 100.000 dibawa kabur juga," katanya.

Sementara itu pihak Puskesmas Dinoyo Kota Malang memastikan tidak ada program hadiah TV. Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Dinoyo, dr Ida Megawati.

"Dari Puskesmas Dinoyo sama sekali tidak ada program penyaluran hadiah TV," katanya.

Ida juga memastikan bahwa para pelaku penipuan tersebut bukan dari petugas Puskesmas Dinoyo. Sebab, dia tak pernah menugaskan petugasnya menyalurkan hadiah.

"Yang jelas bukan dari Puskesmas Dinoyo. Saya bisa yakinkan 100 persen bahwa tidak ada petugas kami di sini yang melakukan hal seperti itu," katanya.

Ida menyampaikan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajarannya atau para petugas di Puskesmas Dinoyo.

Hal itu supaya bisa memberikan arahan kepada masyarakat apabila menemui aksi penipuan berkedok penyaluran hadiah TV dari puskesmas.

"Saya akan informasikan juga ke teman-teman supaya kalau ada yang tanya soal ini bisa menjawab bahwa itu bukan dari Puskesmas Dinoyo," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/31/052921278/dua-pelaku-penipuan-berkedok-hadiah-tv-dari-puskesmas-beraksi-lansia-87

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com