Respons Pemkab Probolinggo soal Keluhan Kades Ngadisari Terkait Retribusi dan Sampah Wisata Gunung Bromo

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan segera menggelar pertemuan untuk membahas keluhan Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Sunaryono, terkait aktivitas wisata di Gunung Bromo.

Kades Ngadisari mengeluh karena tidak pernah kebagian pendapatan dari aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo. Ia menyebut, Ngadisari hanya menjadi sampah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo.

Untuk diketahui, Desa Ngadisari merupakan desa terakhir sebelum memasuki kawasan Gunung Bromo.

Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Bambang Heriwahjudi mengatakan, pihaknya harus bertemu langsung dengan Sunaryono untuk menyelesaikan persoalan yang dikeluhkan.

Terkait persoalan sampah, Judi, biasa Bambang Heriwahjudi disapa, mengaku akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

Terkait dengan retribusi, Judi mengaku sudah sesuai dengan peraturan daerah. Hal ini untuk retribusi wisata yang dikelola oleh Pemkab Probolinggo, seperti Seruni Point. Sementara untuk Gunung Bromo dan sejumlah titik wisata di sekitarnya, dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Judi pun mempertanyakan retribusi yang dikeluhkan oleh Kades Ngadisari.

"Apakah tidak ada bagi hasil retribusi atau pajak daerah ke desa-desa? Ada. Dan besaran tiap desa berbeda tentunya, masuk ke Alokasi Dana Desa atau ADD. Lebih detailnya bisa ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa," kata Judi kepada Kompas.com, Senin (31/10/2023).

Judi memastikan akan merespons keluhan Kades Ngadisari dan menyampaikannya kepada Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto.

"Kekecewaan dan keluhan Kades Ngadisari bisa dilakukan pertemuan secepatnya, agar segala permasalahan ada titik temu untuk dilakukan penyelesaian, sesuai slogan kerja Pemkab Probolinggo Bus Patas," tandas Judi.