Salin Artikel

165 Orang Terlibat Kecelakaan Tak Punya SIM, 34 Orang Tewas dalam 3 Bulan Terakhir

Jumlah tersebut setara dengan 44 persen dari total 374 kejadian laka lantas yang terjadi pada periode Juli-September 2023.

"Kami menemukan bahwa banyak pelaku laka lantas yang tidak memiliki SIM, baik itu roda dua maupun roda empat."

"Ini menunjukkan bahwa mereka tidak memenuhi syarat untuk mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya," kata Arif saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/10/2023).

Arif menjelaskan, data laka lantas yang terjadi di Surabaya selama tiga bulan terakhir menunjukkan adanya peningkatan jumlah kejadian dan korban.

Pada bulan Juli 2023, terjadi 110 kejadian laka lantas yang mengakibatkan 14 orang meninggal dunia (MD), satu orang luka berat (LB), dan 131 orang luka ringan (LR).

Dari jumlah tersebut, 50 orang pelaku tidak memiliki SIM.

Berikutnya, pada bulan Agustus 2023, terjadi 147 kejadian laka lantas yang mengakibatkan 11 orang MD, dua orang LB, dan 169 orang LR. Dari jumlah tersebut, 63 orang pelaku tidak memiliki SIM.

Kemudian, pada September 2023, terjadi 117 kejadian laka lantas yang mengakibatkan sembilan orang MD, dua orang LB, dan 137 orang LR. Sebanyak 52 orang tidak memiliki SIM.

"Ini ironis sekali," ujar Arif.

Ia menjelaskan, saat ini pelaku laka lantas maupun korban yang terlibat laka lintas tetapi tidak memiliki SIM, tak berhak lagi menrima santunan.

Menurut Arif, ada enam kriteria laka lantas yang tidak diberikan santunan oleh Jasa Raharja.

Adapun enam kriteria laka lantas yang tidak diberikan santunan itu, antara lain melawan arus lalu lintas, berkendara tanpa SIM yang sah, dan mengemudi kendaraan bermotor yang dimodifikasi yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kami mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan memiliki SIM yang sesuai dengan jenis kendaraan yang dikemudikan," kata Arif.

"SIM bukan hanya sekadar administrasi, tetapi juga sebagai bukti bahwa pengemudi telah memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang keselamatan berkendara," ujar Arif.

Arif menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penegakan hukum bagi para pelanggar lalu lintas, khususnya yang tidak memiliki SIM.

"Kami akan memberikan sanksi tegas bagi mereka, mulai dari tilang hingga penahanan kendaraan. Kami harap hal ini bisa menjadi efek jera bagi para pengendara agar lebih bertanggung jawab," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/27/145303478/165-orang-terlibat-kecelakaan-tak-punya-sim-34-orang-tewas-dalam-3-bulan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com