Salin Artikel

Puluhan Siswa di Magetan Lukai Lengan, Tidak Ada Aktivitas dan Ikut-ikutan Jadi Alasan

Para siswa itu melukai lengan bagian dalam tangan mereka menggunakan jarum, pecahan kaca, dan penggaris.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Suwata mengatakan, dari hasil asesmen, puluhan siswa SMP tersebut mengaku tidak ada aktivitas dan hanya ikut-ikutan teman mereka.

"Paling banyak karena ikut-ikutan dan mengaku gabut (tidak ada aktivitas). Dua siswi mengaku putus dengan pacar, satu siswa di-bully di lingkungannya."

"Yang lainnya mengaku karena dibeda-bedakan dengan saudaranya oleh orangtua mereka dan permasalahan keluarga yang tidak harmonis," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/10/2023).

Suwata menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan RSUD Sayidiman masih melakukan asesmen di sejumlah sekolah terkait permasalahan tersebut.

Dia mengaku tidak tertutup kemungkinan jumlah siswa yang melakukan tren berkode Korea akan bertambah, mengingat di sejumlah sekolah lainnya siswa juga mengalami hal sama.

“Yang pasti data kemarin 76 siswa SMP, dimungkinkan anak SMA melakukan juga, tapi kami masih melakukan asesmen. Untuk siswa SD,  kami belum menerima laporan adanya kasus serupa,” imbuhnya.

Guna meminimalisasi kejadian siswa menyayat lengan mereka, Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan melakukan pendampingan dari psikiater.

Selain itu, mereka bekerja sama dengan RSUD Sayidiman untuk melakukan kegiatan parenting bagi semua orangtua siswa.

“Untuk siswa yang kedapatan melukai lengannya kami sudah lakukan parenting dengan orangtua mereka, tujuannya utuk menghentikan fenomena ini,” ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mendapati 76 siswa SMP melakukan aksi menyayat lengan tangan mereka saat dilakukan screening rutin.

Pelajar yang menyayat lengan tangan bagian dalam tersebut mayoritas dilakukan siswa perempuan dengan berbagai alasan. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/24/112931178/puluhan-siswa-di-magetan-lukai-lengan-tidak-ada-aktivitas-dan-ikut-ikutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke