Salin Artikel

Kebakaran Gunung Lawu Belum Padam, Ribuan Warga Magetan Shalat Minta Hujan

Kegiatan tersebut digelar lantaran kebakaran Gunung Lawu hingga kini belum bisa dipadamkan.

Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadiin, Lukman Hidayat mengatakan, kemarau panjang membuat suhu udara di Magetan meningkat. Hal itu pula yang diyakini menyebabkan kebakaran di Gunung Lawu sulit dipadamkam.

"Shalat kita lakukan karena masyarakat mulai resah dengan kemarau yang panjang karena suhu udara mulai panas sehingga kita laksanakan shalat minta hujan," ujarnya saat ditemui, Jumat (20/10/2023).

Jika hujan turun, diharapkan api di Gunung Lawu bisa segera padam.

"Musim kemarau yang panjang juga membuat kebakaran Gunung Lawu sulit dipadamkan. Semoga dengan shalat minta hujan, hujan segera turun dan kebakaran Gunung Lawu juga segera padam," imbuh dia.

Sebelumnya titik api kembali muncul di Gunung Lawu sisi selatan. Api muncul setelah kegiatan pemadaman kebakaran Lawu resmi ditutup pada Senin (16/10/2023).

Adapu keberadaan api yakni di Petak 51 B-1 Rajeg Angin masuk Wilayah RPH Bedagung Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan dan Petak 73 B-4 Wilayah RPH Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo.

Ketua Penanganan Karhutla Kabupaten Magetan Letkol Inf Dani Indrajaya mengatakan, cuaca di Gunung Lawu dan angin yang berembus kuat membuat bara api di lokasi kebakaran kembali menyala.

“Ini titik api lama yang sudah padam tapi bara apinya masih ada. Karena kondisi yang cukup kering dan angin berembus kencang membuat bara api muncul lagi,” ujarnya ditemui di sela penutupan TMMD di Kecamata Poncol, Magetan, Kamis (19/10/2023).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/20/111951978/kebakaran-gunung-lawu-belum-padam-ribuan-warga-magetan-shalat-minta-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke