Salin Artikel

Titik Api Lama di Gunung Lawu Sulit Dipadamkan, Magetan Kirim Permintaan "Water Bombing"

Titik api yang muncul di sisi selatan tersebut tepatnya di Petak 51 B-1 Rajeg Angin masuk Wilayah RPH Bedagung Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan dan Petak 73 B-4 Wilayah RPH Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo.

Ketua penanganan Karhutla Kabupaten Magetan Letkol Inf Dani Indrajaya mengatakan, cuaca di Gunung Lawu dan angin yang cukup kuat berembus membuat bara di lokasi kebakaran kembali menyala.

“Ini titik api lama yang sudah padam tapi bara apinya masih ada. Karena kondisi yang cukup kering dan angin berembus kencang membuat bara api muncul lagi,” ujarnya ditemui di sela sela penutupan TMMD di Kecamata Poncol Magetan, Kamis (19/10/2023).

Dani Indrajaya menambahkan, lokasi kebakaran yang sulit dijangkau ditambah kondisi angin kencang membuat upaya pemadaman kebakaran menemui kesulitan.

Untuk mengantisipasi kebakaran meluas, petugas gabungan dari BPBD, TNI Polri seta relawan  membuat ilaran atau sekat bakar dan melebarkan jalur pendakian sebagai jalur sekat kebakaran.

“Sampai saat ini kami kesulitan menjangkau titik api karena sulitnya medan. Titik api ini mulai melebar."

"Kami antisipasi dengan membuat ilaran dari Singolangu sampai Cemoro Sewu, kami sudah membuat ilaran sekitar 8.000 meter,” imbuhnya.

Belum bisa dipastikan luasan lahan hutan di Gunung Lawu yang terbakar sejak Senin (16/10) sore.

Kini, upaya selanjutnya untuk pemadaman dengan cara water bombing. Langkah ini diambil mengingat sulitnya medan menuju lokasi kebakaran.

“Kita masih mendata untuk luasan. Untuk water bombing kami sudah sampaikan ke Kalaksan BPBD untuk meminta pemadaman water bombing agar didorong ke Magetan karena titik api di Gunung Lawu cukup lebar,” ucap Indrajaya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/19/103143878/titik-api-lama-di-gunung-lawu-sulit-dipadamkan-magetan-kirim-permintaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke