Salin Artikel

Polisi Periksa Saksi Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMP di Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi memeriksa sejumlah saksi atas kasus dugaan penganiayaan terhadap RDA (13), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sedikitnya tujuh orang saksi atas kasus tersebut.

Termasuk, meminta keterangan dari terduga pelaku dan korban RDA yang kini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi.

Korban yang masih menjalani perawatan diperiksa di RSUD Blambangan. Korban menunggu proses operasi akibat retak tulang tangan.

"Kami sudah memeriksa korban. Saat ini masih di rumah sakit. Kami juga telah mengambil keterangan saksi-saksi," kata Agus, Selasa (17/10/2023).

Agus mengatakan, Penyidik dari Unit Remaja Anak dan Wanita (Renakta) juga menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) atas dugaan kasus perundungan tersebut.

"Kami akan gelar perkara. Hasilnya, nanti akan ditindaklanjuti," ucap Agus.

Tak hanya itu, polisi juga tengah menyelidiki kasus dugaan perundungan dan penganiayaan yang dialami RDA di sekolahnya di SMP Negeri 4 Banyuwangi.

Sementara itu, tim medis RSUD Blambangan menemukan luka lain pada tubuh korban dugaan penganiayaan.

Luka tersebut berupa lebam yang terdapat di beberapa bagian tubuh korban, seperti kepala dan bagian tangan.

"Ada luka lecet dan luka lebam di pelipis kiri. Ada juga luka lebam di pergelangan tangan kiri," kata petugas medis RSUD Blambangan, dr. Ayub kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Pihak RSUD Blambangan menegaskan bahwa pasien atas nama RDA mengalami patah tulang kering, bukan retak pada tulang.

"Tangan kiri pasien ini patah, bukan retak lagi. Kita lakukan tindakan operasi dikasih gips," ungkapnya.

Sebagai pemulihan, RDA kini masih dirawat intensif di kamar inap RSUD Blambangan Banyuwangi.

"Pasien masih dirawat. Belum tahu sampai kapan, yang pasti menunggu kondisi kesehatannya membaik," ujar Ayub.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi, berinisial RDA, diduga dianiaya oleh temannya.

Ibu korban, Kholifah Yuliani (23) mengungkapkan, penganiayaan yang menimpa putranya itu terjadi pada Jumat (13/10/2023).

RDA, kata dia, dianiaya dua kali saat jam masuk sekolah dan sepulang shalat Jumat.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/17/153310478/polisi-periksa-saksi-kasus-dugaan-penganiayaan-siswa-smp-di-banyuwangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke