Kebakaran Lereng Gunung Argopuro Jember Sudah Tidak Terdeteksi

JEMBER, KOMPAS.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) lereng Gunung Argopuro di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sudah tidak terdeteksi. Hal ini berdasarkan pelacakan menggunakan kamera drone oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember pada Senin (9/10/2023).

Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah kebakaran hutan dan lahan itu telah padam. Kondisi topografis tidak memungkinkan petugas mencapai lokasi kebakaran.

“Kondisi sekarang secara visual tidak tampak ketika dipantau pakai kamera drone,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Penta Satria kepada Kompas.com via telepon.

Penta menyebut, drone yang dijalankannya sudah bergerak sekitar satu kilometer dari titik lokasi kebakaran. Namun, drone itu tidak mendeteksi adanya kebakaran.

Meski begitu, pihak BPBD, Perhutani, PTP, TNI, Polri dan relawan tetap melakukan pengamatan visual dan mencari titik kebakaran berdasarkan data dari aplikasi Sipongi, yakni aplikasi sistem informasi dan deteksi dini pengendalian kebakaran hutan dan lahan berbasis web.

“Kami tidak bisa memastikan (masih ada kebakaran atau tidak) karena tidak tampak,” ucap dia.

Apalagi, kondisi topografis tidak memungkinkan untuk menjangkau titik lokasi kebakaran tersebut. Sebab, terhalang berbagai tebing yang curam.

Begitu juga pada malam hari, titik api maupun asap sudah tidak tampak. Ia berharap kebakaran yang berlangsung sejak Kamis (5/10/2023) itu sudah padam.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran lahan dan hutan terjadi di lereng Gunung Argopuro, Jember, Jawa Timur, pada Kamis (5/10/2023).

Kebakaran itu terlihat dari adanya api pada malam hari. Pihak BPBD Jember kesulitan untuk mencari titik lokasi kebakaran itu karena lahan yang sulit dijangkau.