Salin Artikel

Bentrok Saat Karapan Sapi Piala Presiden di Bangkalan, 3 Terluka Diduga Dipicu Peserta Tak Puas Keputusan Juri

Kericuhan terjadi saat sejumlah massa pendukung merangsek sambil membawa senjara tajam, seperti pisau dan celurit.

Tak puas dengan keputusan juri

Panglima Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menjelaskan, pemicu bentrok diduga lantaran peserta tak puas dengan keputusan juri.

"Insiden tadi sebenarnya, juri dan hakim punya aturan sendiri. Dan pemilik sapi tidak terima yang terjadi di lapangan," kata Farid.

Para pendukung pun membawa senjata tajam meski anggota TNI sebelumnya sudah memeriksa para peserta.

"Sudah ada pemeriksaan sajam, tapi mungkin setelah karapan dimulai ada yang masuk bawa sajam tanpa sepengerahuan petugas," kata dia.

Buntut bentrokan, panitia belum mengumumkan pemenang untuk kelas kalah.

"Pemenang untuk kategori kalah akan dipecahkan besok bersama pakar Sakera atau ketua pakar karapan sapi Madura. Kami tidak umumkan hari ini," kata dia.

3 orang terluka

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Syamrabu Bangkalan Farhat Suryaningrat mengungkapkan, tiga orang terluka dalam peristiwa tersebut.

Satu orang pun dirujuk ke Surabaya.

"Satu (kondisi) parah, berangkat dirujuk ke Surabaya dan yang dua kondisinya stabil," paparnya, seperti dikutip dari Tribun Mataraman.

Video beredar

Video yang merekam kericuhan di lapangan beredar di media sosial.

Dalam tayangan video, keributan terjadi beberapa saat usai tiga pasang sapi melewati garis finish. Tak lama sejumlah orang membawa senjata tajam merangsek.

Adapun gelaran Grand Final Karapan Sapi Piala Presiden diikuti 24 pasang sapi terbaik dari empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman) Tribun Mataraman

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/09/064221178/bentrok-saat-karapan-sapi-piala-presiden-di-bangkalan-3-terluka-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke