Salin Artikel

Kunjungi Kampung Majapahit Mojokerto, Sandiaga Ingatkan Menariknya Wisata Sejarah Indonesia

Hal itu disampaikan Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja ke Kampung Majapahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023).

Dia mengungkapkan, pemerintah melalui Kementerian Parekraf pada 2023 menargetkan pencapaian kunjungan wisatawan nusantara ke berbagai destinasi wisata di Indonesia sebanyak 1,2 hingga 1,4 miliar.

Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, jumlah kunjungan yang ditargetkan bisa terwujud, yakni sebanyak 3,7 juta hingga 7,4 juta.

Dikatakan Sandiaga, dari target kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara tersebut, ditargetkan pencapaian nilai devisa sebesar 2,07 milyar dolar AS hingga 5,95 milyar dolar AS.

Sejauh ini, perolehan devisa dari kunjungan wisatawan mengalami kenaikan signifikan dibanding pencapaian 2022. Faktor kenaikan, salah satunya ditopang keberadaan destinasi wisata berbasis sejarah.

"(Wisata sejarah) sangat signifikan, jadi total dari devisa kita pariwisata pertahun ini, total mencapai hampir mencapai sebelum pandemi, yaitu 20 miliar dolar. Sedangkan target kita 1 miliar wisatawan nusantara,” kata Sandiaga, di Kampung Majapahit, Mojokerto, Sabtu.

Dia menuturkan, terkait wisata berbasis sejarah, terungkap fakta bahwa banyak orang Indonesia berkunjung ke luar negeri dan tertarik berwisata ke kawasan bersejarah di negara tujuan.

Kondisi tersebut, menurut Sandiaga, merupakan tantangan yang perlu dijawab dengan baik oleh pengelola destinasi wisata sejarah, khususnya bagi pengelola wisata yang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah Majapahit.

"Banyak dari wisatawan nusantara kita yang ke luar negeri, padahal untuk wisata-wisata di dalam negeri sebenarnya sangat banyak. Seperti di Desa Bejijong ini di mana ada (sejarah) Majapahit. Banyak dari kita melihat kerajaan di Turki, di Yunani, padahal di sini sendiri belum kita ketahui luar biasa kekayaan sejarah, budaya dan juga wisata kulinernya,” ujar dia.

Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengungkapkan, luar biasanya kekayaan sejarah dan budaya di Indonesia khususnya terkait Majapahit sebenarnya tidak kalah dibanding destinasi wisata sejarah di luar negeri.

Oleh sebab itu, dia meminta agar para pengelola pariwisata termasuk pengelola destinasi wisata berbasis sejarah tak lelah melakukan inovasi, mau dan cepat melakukan adaptasi serta tidak ragu untuk berkolaborasi.

"Tadi sudah saya sampaikan yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, dilengkapi dengan 3G, yaitu gerak cepat, gerak bersama dan garap semua potensi online," kata Sandiaga.

Dia menambahkan, destinasi berbasis sejarah tidak hanya berperan dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Eksistensi dan perkembangan wisata sejarah, juga mampu menggerakkan sektor UMKM dan menciptakan lapangan kerja.

Pada Sabtu (7/10/2023) petang, Sandiaga berkunjung ke Kampung Majapahit, kampung dengan desain dan nuansa kerajaan Majapahit, di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Dalam kunjungannya, Sandiaga meninjau gerai UMKM, menyemangati para pengelola pariwisata hingga menyerahkan bantuan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) untuk beberapa Desa di Jawa Timur.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/08/073409878/kunjungi-kampung-majapahit-mojokerto-sandiaga-ingatkan-menariknya-wisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke