Salin Artikel

Kondisi Siswi Diduga Korban Perundungan Colok Mata di Gresik Disebut Membaik

Hal itu disampaikan kuasa hukum SA, Abdul Malik di Mapolres Gresik, Selasa (3/10/2023).  

Siswi kelas II Sekolah Dasar (SD) yang sebelumnya diduga menjadi korban perundungan colok mata dengan tusuk bakso tersebut, kini sudah bersiap untuk kembali bersekolah. SA disebut akan melanjutkan pendidikannya di sekolah baru. 

"Korban sudah melakukan pemeriksaan mata di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina Gresik, pengelihatan mata sebelah kanan korban membaik. Mulai hari ini, sudah bersekolah hingga seterusnya,” ujar Malik, sapaan Abdul Malik, kepada awak media di Mapolres Gresik, Selasa (3/10/2023).

Dalam kunjungan ke Mapolres Gresik, Malik dan rombongan menyerahkan barang bukti kepada pihak kepolisian berupa pengakuan SA mengenai terduga pelaku dalam kejadian pada 7 Agustus 2023.

Sehingga Malik meminta polisi untuk segera menindaklanjuti kasus ini.

"Kami minta kepada polisi tindaklanjut kasus ini. Karena bukti video dan suara dari pengakuan korban menunjuk pelaku, sudah diberikan ke polisi,” ucap Malik.

Dia mengakui, tidak menutup kemungkinan, polisi bakal menempuh langkah restorative justice atau pendekatan untuk mencapai rekonsiliasi dan pemulihan melalui dialog terbuka dan responsif antara korban, pelaku, serta masyarakat yang terdampak.

"Karena polisi sudah SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) kasus ini, maka mungkin nanti akan dilakukan RJ. Karena ini kasus anak-anak,” kata Malik.

Sekolah baru

Pada hari yang sama, SA yang terus mendapat pendampingan dari Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik, sudah mulai melihat sekolah baru yang bakal jadi tempatnya menuntut ilmu.

"Selama ini ada pendampingan psikologis. Kita terus menerus bersama tim psikologis selalu memberi hal-hal yang membahagiakan, di dampingi oleh keluarga. Pendampingannya tidak hanya di rumah, tapi kami ajak juga ke tempat-tempat yang menyenangkan," tutur Kepala Dinas KBPPPA Gresik, dr Titik Ernawati.

Pemeriksaan MRI

Sebelumnya, pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) telah dilakoni SA untuk mengetahui kondisi mata kanannya di Rumah Sakit PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023).

"Dari pemeriksaan MRI, memang ada penurunan pengelihatan. Tapi kita tidak bisa mengatakan penurunan pengelihatan ini dari keluhan pasien atau anak ini lantaran tindak kekerasan," ujar Bambang, kepada awak media saat rilis di kantor Polres Gresik, Kamis (21/9/2023).

Sementara Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengungkap kejadian sebenarnya yang dialami oleh SA pada 7 Agustus 2023, kendati pihaknya baru mendapat laporan pada 28 Agustus 2023.

"Fakta yang kami temukan, dari 47 saksi yang sudah diperiksa, memang sampai saat ini belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut (kejadian yang dialami SA)," ujar Adhitya, saat rilis di kantor Polres Gresik, Kamis (21/9/2023).

"Namun kami tetap akan menambah jumlah saksi untuk kami periksa, sehingga bisa membuat jelas kejadian tersebut," tambah Adhitya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/04/091251078/kondisi-siswi-diduga-korban-perundungan-colok-mata-di-gresik-disebut

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com