Salin Artikel

Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, segera merespons kasus 11 siswa sekolah dasar (SD) yang sayat tangan sendiri diduga karena terinspirasi konten video di TikTok.

Sebelas siswa tersebut akan segera dapatkan pendampingan dari psikolog.

"Jika mereka bersedia nanti maka kami akan panggil psikolog untuk menangani 11 siswa tersebut," kata Imam Darmaji, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo.

Imam menambahkan, usai mengetahui kasus itu terus dipantau. Saat ini pihaknya sedang menggali keterangan dari siswa dan sekolah serta keluarga.

"Kami sudah ke sekolah (SDN 2 Dawuhan) untuk meminta keterangan kemarin," katanya.

Imbauan kepada guru

Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo Supiono meminta para guru dan orangtua untuk lebih ketat mengawasi perkembangan siswa.

Pihaknya juga telah menggelar pertemuan dengan pihak sekolah dan wali murid untuk menanggapi kasus itu.

"Iya sudah kami keluarkan SE, intinya imbauan untuk semua tidak boleh melakukan demikian, guru lebih memperhatikan murid," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, 11 siswa yang diduga nekat melakukan aksi sayat tangan itu berasal dari sekolah di Kecamatan Situbondo. Kasus tersebut sempat menuai sorotan masyarakat.

"Iya sebenarnya kasus melukai tangan sendiri itu dulu sering dilakukan anak SMP atau SMA yang patah hati, fenomena lama dulu itu, tetapi sekarang ini anak SD akibat terpengaruh trending di TikTok," kata Supiono ketika dihubungi Kompas.com Selasa (3/10/2023).

(Penulis: Ridho Abdullah Akbar | Editor: Krisiandi)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/03/095732178/imbauan-disdik-situbondo-soal-bocah-sd-ikut-tren-tiktok-sayat-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke