Salin Artikel

SMPN 1 Ponorogo Akhirnya Tunda Pembelian Mobil dan Penarikan Sumbangan

PONOROGO, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Ponorogo akhirnya menunda pembelian mobil dan penarikan sumbangan bagi orangtua siswa kelas VII. Hal ini setelah penarikan sumbangan untuk membeli mobil itu viral di media sosial.

Pihak SMPN 1 Ponorogo akan merapatkan kembali bersama komite dan orangtua siswa terkait program lainnya di sekolah tersebut.

Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid mengatakan, penundaan pembelian mobil dan penarikan sumbangan dilakukan setelah berkoordinasi dengan komite sekolah. Selain itu, kebijakan itu diambil lantaran adanya keberatan dari warga dan wali murid terhadap program tersebut.

“Jadi yang sudah viral itu kami kaji kembali. Satu di antaranya karena keberatan warga dan wali murid yang banyak. Karena masalah ini, kami konfirmasi kepada komite dan Insyaallah pengadaan update mobil kita pending dulu. Untuk program selanjutnya kami konfirmasi lagi dengan wali murid,” kata Imam.

Tak hanya penundaan pengadaan mobil, kata Imam, pembayaran sumbangan senilai jutaan rupiah itu ditunda juga. Pihak sekolah bersama komite akan mengajak wali murid berembuk kembali terkait program memajukan SMPN 1 Ponorogo.

“Pembayaran sementara di-pending dulu. Jadi apa namanya sumbangan yang mau bayar di-pending dulu,” jelas Imam.

Imam menambahkan pembelian alat musik dan komputer juga akan dikaji lagi dan dimusyawarahkan lagi dengan komite sekolah dan wali murid. Rencananya orangtua murid dan komite akan dikumpulkan pada malam nanti atau besok malam.

“Kami akan musyawarah lagi dengan komite dan wali murid. Kalau tidak nanti malam ya besok malam,“ tutur Imam.

Imam mengatakan, usulan pembelian mobil, alat musik dan komputer berdasarkan kebutuhan prioritas yang dianalisis dari pihak sekolah. Selanjutnya, pihak sekolah menyampaikan kepada komite sekolah. Lalu komite sekolah berembuk dengan orangtua murid.

Untuk diketahui, saat ini SMPN 1 Ponorogo masih memiliki dua mobil operasional yakni Mitsubishi Maven dan Isuzu Elf Long.

Diberitakan sebelumnya, postingan rencana penarikan sumbangan bagi orangtua yang dilakukan SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial. Dalam postingan itu setiap orangtua siswa dibebani sumbangan bernilai jutaan rupiah.

Penarikan sumbangan kepada orangtua siswa kelas VII SMPN 1 Ponorogo menjadi viral setelah dokumen rancangan anggaran penggunaan sumbangan diposting di media sosial.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/02/170659878/smpn-1-ponorogo-akhirnya-tunda-pembelian-mobil-dan-penarikan-sumbangan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com