Salin Artikel

Tak Lagi Jabat Bupati Probolinggo, Joko Kembali Berdagang dan Bertani

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Timbul Prihanjoko resmi purna tugas sebagai bupati Probolinggo, Jawa Timur, sejak Minggu (24/9/2023).

Setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala daerah, Joko, panggilan akrab Timbul Prihanjoko, menyiapkan rencana kegiatan sehari-hari yang sudah lama dia tinggalkan.

Pada Selasa (26/9/2023) malam, Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto bersama seluruh kepala OPD dan camat melepas Joko melalui sebuah kegiatan perpisahan di pendopo.

Pelepasan tersebut diwarnai isak tangis dan haru sebagian besar undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut. Foto-foto Joko saat menjabat dipajang, dan Joko melihat foto kenangan sambil berjalan di atas karpet merah.

Joko mengatakan, setelah masa pengabdiannya berakhir, dia punya banyak waktu merawat cucu. Kegiatan sehari-hari yang baginya sangat menyenangkan untuk dijalani.

"Sejak mengemban amanah sebagai kepala daerah kegiatan tersebut terbatas dan tidak sempat. Karena waktu banyak tersita untuk memberikan pelayanan dan memastikan program kegiatan di Pemkab Probolinggo terus berjalan," kata Joko.

Selain itu, Joko juga akan kembali menjadi pedagang. Pekerjaan lama yang dia geluti sebelum menjadi politisi.

"Saya buka toko peralatan dapur di rumah di Kecamatan Maron. Aktivitas ini akan kembali saya geluti dan nikmati. Kesibukan yang selama ini saya jalani membuat saya harus melepas profesi pedagang ini dan sekarang saya bernostalgia," ujar Joko yang ke mana-mana selalu didampingi istrinya, Nunung.

Selain itu, Joko juga memiliki sawah. Sawah yang dia miliki sudah lama sekali tidak digarap bahkan terlantar.

Terlantarnya sawah tersebut disebabkan karena tenaga dan pikirannya banyak dihabiskan di kantor Pemkab Probolinggo, terutama saat memberikan penekanan kepada bawahannya agar kemiskinan ekstrem dan kesejahteraan masyarakat ditangani dengan baik.

"Sawah saya sudah lama terlantar. Mau digarap lagi, mau ditekuni lagi untuk penghasilan," tukas Joko.

Kader PDI-P ini diperintahkan partai untuk maju dalam pemilihan legislatif DPRD Jawa Timur pada 2024 dari Dapil Pasuruan-Probolinggo.

"Perintah partai saya jalankan. Saya tegak lurus. Saya maju dalam Pileg DPRD Provinsi Jawa Timur 2024," terang Joko.

Joko merupakan politisi kawakan di Kabupaten Probolinggo. Dia malang melintang di dunia politik sejak puluhan tahun lalu.

Joko pernah menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, lalu pada periode berikutnya menjabat sebagai wakil ketua DPRD.

Kemudian, pada tahun 2013 dia menjabat sebagai wakil bupati Probolinggo. Di akhir periode keduanya, Joko menjabat sebagai Plt Bupati Probolinggo dan Bupati Probolinggo definitif hingga purna tugas. Joko menjabat bupati Probolinggo selama 18 hari, sejak Rabu (6/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023).

Joko menjabat Plt Bupati Probolinggo dan bupati definitif setelah Puput Tantriana Sari, bupati Probolinggo sebelumnya, terjerat OTT KPK dan saat ini sedang menjalani hukuman kasus jual beli jabatan penjabat kepala desa.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/27/092538578/tak-lagi-jabat-bupati-probolinggo-joko-kembali-berdagang-dan-bertani

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com