Salin Artikel

Hasil Otopsi Jenazah di Kebun Tebu Situbondo, Sidik Jari Rusak

Menurut Momon, proses otopsi berlangsung selama lima hari sejak Kamis (21/9/2023).

Ada beberapa temuan dari otopsi tersebut. Di antaranya adalah sidik jari dari korban sudah rusak dan tidak bisa dikenali pada alat identifikasi kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).

"Sudah dilakukan otopsi, menurut dokter korban sudah menjadi mumi sehingga untuk sidik jari sudah tidak diketemukan," katanya ketika dikonfirmasi Kompas.com Senin (25/9/2023).

Hasil otopsi mayat terdeteksi seorang laki-laki dan memiliki tinggi badan 167 sentimeter. Diduga meninggal dunia lebih dari sebulan. Dengan estimasi usia 50 tahun.

"Korban diperkirakan meninggal lebih dari sebulan dan sudah menjadi mumi," terangnya.

"Kalau ada kekerasan tentu tulang lehernya retak, namun dokter menemukan tulangnya utuh, bagian kepala sampai punggung utuh dan tidak ada kerusakan," ungkapnya.

Pihak kepolisian sudah melakukan pencarian terhadap pihak keluarga. Namun sampai sekarang tidak ada laporan orang hilang yang mengarah kepada mayat tersebut. Sehingga masih menunggu beberapa waktu ke depan.

"Terkait kawat yang ada dileher mungkin oleh korban dikalungkan, saya juga tidak bisa memastikan dia ODGJ atau bukan," katanya.

Sampai sekarang mayat misterius tersebut masih belum dikuburkan dan berada di kamar mayat RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Pihak kepolisian masih menunggu dalam beberapa waktu.

"Mayatnya belum dikuburkan dan berada di rumah sakit, enggak tahu ke depannya gimana, kami menunggu pihak medis," ungkapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/25/192914278/hasil-otopsi-jenazah-di-kebun-tebu-situbondo-sidik-jari-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke