Kebakaran tersebut terjadi setelah seorang warga sengaja membakar pohon bambu.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya Dedik Irianto mengatakan, insiden tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
"Informasinya, warga membakar pohon bambu di belakang rumah tetangga. Kemudian ditinggal masuk ke dalam rumah," kata Dedik, ketika dikofirmasi melalui pesan.
Lalu, pria berinisial M tersebut mendengar suara letupan dari arah tempatnya membakar pohon.
M kemudian mendatangi titik tempat ia membakar dan ia melihat api sudah mulai membesar dan menyambar rumah tetangganya.
"Api menyambar rumah yang berada tepat bakar pohon, lalu mengenai atap bangunan lain yang ada di kanan kirinya," jelasnya.
Akhirnya, lelaki tersebut berteriak meminta pertolongan tetangganya untuk segera memadamkan api.
"Total mobil pemadam yang diberangkatkan ada 18 unit. Ada bantuan lima unit dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk menampung sumber air," ucapnya.
Dedik mengungkapkan, pusat api akhirnya dinyatakan kondusif setelah dilakukan proses pemadaman selama dua jam. Mayoritas rumah yang mengalami kebakaran paling parah di lantai dua.
"Total yang terbakar enam rumah. Paling banyak rumah yang terbakar dilantai dua, kecuali rumah tetangga (tempat membakar pohon) semua terbakar," ujar dia.
Lebih lanjut, ada tiga petugas pemadam kebakaran mengalami insiden selama proses mematikan api. Bahkan, salah satunya harus mendapatkan perawatan di RSUD dr. Soewandhie.
"Satu petugas (pemadam) jatuh dari lantai dua, nyeri pinggang kiri dan sobek jari tangan kiri, dilarikan ke rumah sakit, terus ada yang jarinya robek. Satu lagi terkena freon meledak sampai sesak, dioksigenasi," katanya.
Selain itu, kata Dedik, ada empat orang berusia lanjut kaget hingga sesak napas atas terjadinya kebakaran tersebut. Mereka pun langsung mendapatkan perawatan bantuan oksigen.
https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/22/213512378/6-rumah-di-surabaya-dilalap-api-usai-warga-bakar-pohon-bambu-7-orang-jadi