Salin Artikel

Kondisi Balita Asal Ponorogo yang Tercebur ke Kuah Sayur Panas Membaik

SURABAYA, KOMPAS.com - Kondisi balita berinisial RPQ (3) asal Desa Pulosari, Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang mengalami luka bakar akibat tercebur ke kuah sayur panas, mulai membaik usai dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Dokter spesialis bedah plastik RSUD dr Soetomo yang menangani RPQ, dr Ira Handriani mengatakan, korban dibawa dari RS Madiun pada Senin (18/9/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.

"Kondisi saat datang lemah, karena luka bakar berat, saat datang banyak cairan los dari kulit terbuka. Kondisi agak dehidrasi, kurang stabil," kata Ira ketika ditemui di RSUD dr Soetomo, Jumat (22/9/2023).

Kemudian, Ira bersama dokter lainya langsung melakukan upaya medis kepada balita tersebut. Hal itu untuk menstabilkan kondisi tubuh korban yang mulai memburuk.

"Kita langsung lakukan stabilisasi kondisinya, kerja sama anastesi dan multidisiplin lainnya. Melakukan bedah plastik, resistesi cairan dan koreksi," jelasnya.

Ira mengungkapkan, RPQ mengalami luka bakar di area punggung, pantat sampai ke paha, di bagian perut sampai daerah genetal. Hal itu menyebabkan banyak protein yang keluar dari tubuh.

"Posisinya jatuh tercebur terduduk. Luka bakar dihitung 37 persen, dengan kedalaman (luka) yang lumayan dalam, mid dermal dan deep dermal, itu dalam luka bakarnya," ujarnya.

Kondisi bocah malang tersebut telah mengalami perkembangan positif usai menjalani operasi. Namun, RPQ tetap menjalani perawatan di ruang intensif khusus luka bakar.

"Kondis cukupi stabil, sudah tidak ada demam, indeks mulai bagus. Kondisi baik karena dilakukan pembersihan luka, dan pembuangan jaringan kulit mati," ucapnya.

Ira mengungkapkan, proses penyembuhan pasien luka bakar usia balita dengan dewasa berbeda. Sebab, kulit anak-anak lebih rentan terkena benda panas, hingga mengalami sakit lebih parah.

"Secara umum anak dan dewasa ada beda, cairannya, anatomi, dan metabolismenya berbeda. Kalau anak kulitnya lebih tipis jadi luka bakar kecil bisa dalam," tutupnya.

Peristiwa tersebut terjadi di rumahnya yang ada di Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, pada Minggu (17/9/2023).

Kejadian tersebut berawal saat orangtua RPQ menyiapkan dagangan berupa sayuran untuk dijual. Sehari-hari, orangtua korban berjualan sayur matang di depan rumahnya.

Setelah memasak, ibu RPQ membawa panci besar berisi sayur dengan kuah panas dan diletakkan di depan rumah. Hal itu sengaja ia lakukan agar sayur yang hendak dijual itu cepat dingin.

Tak lama, orangtua RPQ mendengar suara tangisan anaknya. Saat dicek, tubuh anaknya sudah masuk ke dalam panci yang berisi kuah panas.

“Orangtua korban baru mengetahui anaknya tercebur setelah mendengar suara tangisan RPQ,” ungkap Bidan Desa Pulosari, Suyati saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (19/9/2023).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/22/190908678/kondisi-balita-asal-ponorogo-yang-tercebur-ke-kuah-sayur-panas-membaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke