Salin Artikel

Siswi SD yang Buta karena Ditusuk Bakso Trauma dan Enggan Bersekolah

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) dr Titik Ernawati membenarkan hal tersebut.

Pihaknya mendapat laporan mengenai kejadian tersebut pada 4 September 2023 dan lantas melakukan pendampingan terhadap korban.

"Bukan karena kasus ini viral terus kita dampingi, ndak (tidak). Pendampingan kami ini sudah dua mingguan, sebelum kasus ini viral," ujar Titik, ditemui saat mengunjungi rumah korban, Senin (18/9/2023).

Titik menjelaskan, dari pendampingan yang dilakukan oleh pihaknya, diketahui bahwa korban masih trauma untuk kembali ke sekolah dasar tempat dirinya menuntut ilmu. Sehingga pihaknya melakukan pendampingan secara psikologis untuk pemulihan mental.

"Kita pendampingan secara psikologis dan lebih mendalam lagi psikologis klinis. Ada pula psikologis khusus, karena secara mental juga belum pulih," ucap Titik.

Lantaran trauma itu juga membuat korban belum dapat memberi gambaran mengenai sosok pelaku. Terlebih pada saat kejadian, korban berada dalam tekanan dan ancaman dari pelaku.

"Karena kalau unsur kekerasan, pasti ada ancaman. Kenapa dia (SAH) belum bisa ngomong, karena ada unsur ancaman di situ dengan terekam lebih dalam pada anak ini sehingga perlu waktu," kata Titik.

Guna membantu menghilangkan trauma yang dialami dan pemulihan psikologis korban, Dinas KBPPPA Gresik bakal turut membantu memfasilitasi keinginan korban untuk pindah sekolah.

Sebab korban yang hingga saat ini masih enggan bersekolah, siap kembali menuntut ilmu asalkan pindah dari sekolah sebelumnya.

"Selanjutnya yang penting itu, anak ini harus sekolah lagi karena sudah kurang lebih satu bulan sudah tidak lagi sekolah. Kita sedang cari sekolah yang cocok, kita observasi dulu, kita lakukan pendekatan ke sekolah agar anak ini dapat diterima," tutur Titik.

Tidak hanya memfasilitasi pindah sekolah, Dinas KBPPPA Gresik juga bakal berkoordinasi dengan pihak sekolah baru agar sebisa mungkin menutupi kejadian yang menimpa korban.

Hal ini agar psikologi korban tidak terganggu dan dapat kembali menuntut ilmu layaknya anak pada umumnya.

"Tentunya masa lalunya agar tidak diketahui oleh teman-temannya, jadi anak ini harus diperlakukan sama dengan yang lain. Jadi tidak boleh sampai tahu anak ini pernah mendapat kekerasan sehingga temannya itu harus dikondisikan tetap tidak tahu dan tetap dirahasiakan," kata Titik.

Sementara ayah korban, Samsul Arif mengatakan, kunjungan Dinas KBPPPA Gresik tersebut dalam rangka pendampingan terhadap putri sulungnya atas kejadian yang dialami.

Ia mengatakan, putrinya, SAH, yang sejak kejadian enggan bersekolah ke SD lama. Anaknya akan kembali bersekolah jika pindah ke SD lain.

"Tadi ada fasilitasi untuk memulihkan trauma anak saya, supaya bisa normal kembali psikologinya. Bahkan kalau memang anak saya ingin pindah, nanti dikoordinasikan supaya di sekolah yang baru dikondisikan dan tidak dibully," tutur Samsul.

Peristiwa itu berawal ketika SAH tiba-tiba ditarik siswa tidak dikenal ke salah satu lorong di gedung sekolah untuk dimintai uang secara paksa pada 7 Agustus 2023.

Namun permintaan itu ditolak oleh SAH sehingga pelaku kesal dan mencolok mata kanan korban dengan tusuk bakso.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/19/110011078/siswi-sd-yang-buta-karena-ditusuk-bakso-trauma-dan-enggan-bersekolah

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com